Warga Sarolangun Cemas Konsumsi Air PDAM Mengandung Merkuri


Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /home/admin/domains/kabardaerah.com/public_html/jambi/wp-content/themes/wpberita/template-parts/content-single.php on line 95

Jambi, KD — Warga Kabupaten Sarolangun, Jambi saat ini mulai dihantui rasa cemas, terutama yang sering mengkonsumsi air PDAM Tirta Sako Batuah Sarolangun.

Betapa tidak, sejak booming dikabarkan air PDAM tercemar bahan berbahaya merkuri, sejak Rabu kemarin air PDAM terlihat mengalir tak seperti biasanya.

Feri, salah satu warga Sarolangun mengaku warna air PDAM mulai berubah warna, dari bening menjadi keruh. “Otomatis kita cemas pak. Apalagi saat ini sedang heboh dikabarkan air PDAM telah tercemar oleh merkuri,” cemasnya.

Kendati demikian, Feri tidak tahu mengapa air PDAM mulai berubah warna. Tapi sambungnya, air PDAM Sarolangun yang dialirkan, memang kerap keruh. Bahkan dalam seminggu terjadi sampai tiga kali.

“Bukan tiap hari juga. Namun pagi ini air PDAM mulai keruh tidakak seperti biasanya. Kita juga tidak tahu penyebabnya. Apakah tercemar merkuri atau ada hal lain. Biasanya air PDAM mulai hidup dari jam 08 hibgga10 pagi,” ungkapnya menjelaskan.

Menyikapi soal air PDAM tercemar merkuri, Dirut PDAM Tirta Sako Batuah Sarolangun Sargawi, mengatakan, jika pihaknya telah melakukan uji laboratorium kesehatan air PDAM di Jambi, sebelum air disalurkan ke pelanggan.

“Kita selalu melakukan uji laboratorium sebelum air disalurkan. Tidak semua air baku PDAM diambil dari air Sungai Batang Limun dan Batang Asai, melainkan juga ada air baku yang diambil dari air sungai yang belum tercemar merkuri,” tuturnya, Jumat (21/7/2017).

Diakui Surgawi, memang benar air Sungai Limun dan Batang Asai, sudah tak layak lagi dikonsumsi. Namun air PDAM yang kita aliri ini sudah memenuhi syarat. Seperti melalui empat kali proses penyaringan. Dari proses yang ada, maka akan menghasilkan air yang layak diproduksi.

Dia menambahkan, kadar merkuri yang terkandung dalam air baku, sudah sangat jauh sekali berkurang setelah dilakukan penyaringan. “Air yang sudah kita olah, sudah layak dikonsumsi. Bahkan sudah di bawah ambang batas kadar berbahaya. Karena melalui proses mengolahan standar nasional.”

Sebelumnya, Kepala Bidang Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Badan Lingkungan Hidup (BLHD) Muhammad Syafaat mengatakan, secara otomatis air PDAM juga mengandung merkuri. Sebab, bahan bakunya air PDAM berasal dari air Sungai Sarolangun yang mengandung zat merkuri.

“Zat merkuri tersebut tidak bisa hilang jika sudah bercampur dengan air,” kata Muhammad Syafaat.

Begitu juga dengan tubuh manusia, jika zat merkuri sudah masuk, maka kandungannya tidak bisa dikeluarkan melalui metabolisme tubuh. Namun akan tetap menempel di dalam tubuh.

“Dalam tubuh kita juga tidak bisa hilang, seperti zat lainnya ketika buang air bisa terbuang bersamaan dengan feses. Beda dengan merkuri, yang akan mengendap dalam tubuh. Dengan demikian, ribuan pelanggan air bersih PDAM Sarolangun selama ini ternyata menggunakan air yang mengandung merkuri,” tegasnya. (ratno) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *