Jambi, KD — Dalam mewujudkan visi misi Jambi Tuntas, Gubernur Jambi Zumi Zola melakukan peluncuran bantuan beasiswa kepada ribuan penerima beasiswa di Rumah Dinas Gubernur Jambi, Rabu (16/8/2017).
Selain beasiswa prestasi, juga digelar penandatanganan nota kesepahaman antara Dinas Pendidikan Provinsi Jambi dengan Cambridge University Press dan Language Training Institution (LTI) tentang pengembangan sumber daya manusia (SDM).
Menurut Zola, SDM suatu syarat mutlak bangsa jika ingin maju. “Lihat negara Jepang, Malaysia dan Singapura, mereka negara yang tidak memiliki sumber daya alam (SDA), tapi perekonomian mereka kuat. Persaingan SDM sudah tidak terelakkan lagi,” tandasnya.
Untuk diketahui, ujar Gubernur, beasiswa Provinsi Jambi dititik beratkan ke bahasa. “Apapun bisnis, kerjanya saat ini, password-nya bahasa Inggris. Jadi pelamar pekerjaan di Jambi bisa terjawab.”
Zola tidak ingin beasiswa yang diberikan nantinya tidak bermanfaat, malah menjadi pengangguran.
“Itu jangan. Perlu adanya pemahaman masyarakat. Dinas bisa disosialisasikan ke masyarakat juga media, berikut syaratnya. Jadi kita berikan bukan yang dimaui, tapi yang dibutuhkan oleh para lowongan pekerjaan saat ini,” tegas Zola.
Disamping itu, pemberian beasiswa kepada 1.745 orang ini bukan dengan sembarangan, namun ada aturan dan prosedur yang jelas agar dananya tidak dikembalikan ke negara lagi.
“Tujuan diberikan bantuan beasiswa prestasi ini untuk meningkatkan pemerataan pembangunan pada sektor pendidikan, akses terhadap pendidikan bermutu dan kualitas sumber daya manusia,” imbuhnya.
Zola juga berpesan agar jangan cepat puas, “prestasi kedepan kami tunggu dan berikan terbaik. Mohon didukung guru dan kepala sekolah.”
Dari 1.745 penerima bantuan beasiswa prestasi Provinsi Jambi terdiri dari, beasiswa SMA/SMK sebanyak 1.158 dengan catatan rangking teratas.
Selanjutnya, Diploma 3 (D3) sebanyak 100 orang dengan IPK minimal 2,75. Strata 1 (S1) sebanyak 300 orang dengan IPK 3,25.
Untuk Strata 2 (S2) ada 110 dengan IPK 3,30, seterusnya Strata 3 (S3) terdapat 50 orang dengan IPK minimal 3,25 dan dokter spesialis sebanyak 27 orang dengan nilai IPK 3,00. (azhari)