Diduga Air Sungai Tercemar Limbah PT LSP, Warga Lapor Polisi

Sarolangun, KD — Aksi dugaan pencemaran lingkungan terjadi di Jambi. Sebuah perusahaan perkebunan, yakni PT Lambang Sawit Perkasa (LSP) yang bergerak pada industri pengolahan buah sawit di Desa Kukus, Kecamatan Batin VIII, Kabupaten Sarolangun, Jambi diduga membuang limbah ke sungai.

Akibatnya, dua sungai, yakni Sungai Gedang, di Kabupaten Sarolangun dan Sungai Rasau di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Merangin ikut tercemar limbah tersebut.

Bahkan air sungai di dua sungai berubah warna menjadi hitam sehingga menyebabkan ekosistem air menjadi banyak yang mati.

Salah seorang warga Bangun Jayo, Efi menyebutkan, bahwa air sungai berubah menjadi hitam yang diduga kuat akibat limbah buangan dari PT LSP.

“Air sungai berubah hitam usai hujan beberapa hari lalu dan ini sering terjadi. Apalagi pada saat musim hujan datang. Saya kira ini dari limbah LSP. Sebab sebelum ada pabrik, air sungai jernih terus,” jelasnya.

Bahkan, belum lama ini ada warga melihat pipa limbah yang langsung mengarah ke sungai. Kuat dugaan jika limbah memang sengaja di buang ke sungai.

“Kalau ipal limbah, saya dengar dibuat oleh perusahaan, namun warga juga pernah melihat ada pipa yang mengarah ke sungai. Ini kan aneh atau memang sengaja di buang ke Sungai Gedang,” tutur Efi.

Adanya limbah yang mencemari sungai sampai ke Sungai Rasau yang berada di Kabupaten Merangin juga dibenarkan oleh Kapolsek Pamenang AKP Sampe Nababan.

“Begitu warga melapor jika air Sungai Rasau tercemar, kami langsung turun ke lokasi. Ternyata air sungai sangat hitam dan banyak juga ikan yang mati,” ungkap Kapolsek.

Terpisah Joko dari Lembaga Pengawas Penyelamat Lingkungan Hidup Jambi, menegaskan bahwa pihaknya akan segera turun ke lokasi sungai yang tercemar bersama dengan Dinas LH Jambi.

“Kami akan segera turun ke lapangan bersama dengan Dinas LH Propinsi Jambi untuk mengambil sample air dan mengujinya. Jika tercemar, maka perusahaan bisa dikenai sanksi pidana. Selain itu, akan ada upaya pemaksaan dari pemerintah untuk menutup pabrik yang sengaja membuang limbah ke sungai,” tegasnya.

Sementara itu Ismet salah satu menejemn PT LSP yang coba di hubungi lewat no ponselnya bernada aktif tapi tidak diangkat. Sementara saat dikirimi pesan pendek, hingga berita ini ditulis belum memberikan jawaban. (azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *