Penulisan Karya Jurnalistik Harus Memperhatikan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar

Jambi I Kabardaerah.com — Untuk meningkatkan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar di media massa, puluhan para jurnalis yang tergabung di Ikatan Wartawan Online (IWO) Jambi mengikuti penyuluhan bahasa yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Jambi, di Cahaya Prima Hotel, Kota Jambi, Selasa (21/11/2017).

Acara dibuka langsung oleh Kepala Kantor Bahasa Jambi Syaiful Bahri Lubis, ia menerangkan bahwa penggunaan kosa kata yang baik dan benar didalam karya jurnalistik  adalah sebuah keniscayaan agar dapat mudah dimengerti dan dipahami oleh pembaca.

“Senjata wartawan itu adalah kata-kata yang baik dan benar sesuai dengan kamus besar bahasa Indonesi, sehingga mudah dicerna dan dipahami maksud dari tulisan yang dimuat dalam jurnalis,” paparnya.

Selain itu, Saiful berharap kegiatan ini tidak hanya bentuk penyuluhan saja, akan tetapi juga dapat menjalin silaturahmi dengan sesama wartawan yang ada di Jambi.

Natal P Sitanggang, narasumber yang  mengisi materi, mengatakan di dalam membuat kalimat dipemberitaan harus mengutamakan Bahasa Indonesia yang baik, baik dipenggunanaan huruf kapital, ejaan, pemilihan kata dan lain sebagainya.

“Banyak hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan tulis-menulis, salah satunya penggunaan bahasanya dan yang perlu kita utamakan, yakni sesuai dengan kamus Bahasa Indonesia yang baik dan benar,” ungkapnya.

Natal P Sitanggang juga menyampaikan penggunaan afiksasi, yakni pengimbuhan proses pembentukan kata dengan mengimbuhkan afiksasi pada bentuk dasar, baik bentuk dasar tunggal maupun kompleks.

“Dalam sebuah penulisan karya jurnalistik tidak hanya memperhatikan bahasa yang baik dan benar, tetapi dalam penyajian penulisan harus mudah dimengerti oleh pembaca, singkat, padat dan mudah dicerna dari paragraf ke paragraf,” tegasnya.

Syarif Abdullah, yang juga sebagai pemateri mengatakan, bahwa menggunakan bahasa yang berulang-ulang pada karya jurnalistik merupakan pemborosan bahasa yang tidak ada manfaatnya.

Menurutnya, sebagai seorang jurnalis yang handal dan profesional dalam memberikan informasi diperlukan penulisan yang akurat dan kredibel yang harus sesuai dengan fakta.

“Dalam penggunaan kata-kata harus lebih berhati-hati karena penggunaan kata akan membawa dampak negatif,” ujarnya.

Sementara itu, Mardiansyah salah satu peserta dari media online di Jambi, mengaku kegiatan ini sangat bermanfaat dalam mengikuti penyuluhan penggunaan bahasa yang baik dan benar.

Diakui Mardiansyah, bahwa selama ini selaku jurnalis tidak pernah mengetahui rambu-rambu penulisan sesuai kamus besar Bahasa Indonesia.

“Alhamdulillah dengan adanya penyuluhan bahasa ini, saya dapat mengetahui cara penulisan yang baik dan benar dengan menggunakan bahasa sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia,” tuturnya. (budi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *