Pedagang Angsoduo Menilai Pemkot Jambi Rusak Sistem Pasar dan Rugikan Pedagang

Jambi I Kabardaerah.com — Puluhan pedagang Pasar Tradisional Angsoduo Jambi mendatangi kantor Walikota Jambi, Jumat (5/2/2018).

Mereka tidak sedang berdagang, namun untuk melakukan hearing dengan DPRD Kota Jambi, terkait kebijakan Pemerintah Kota Jambi, terkait agen dan sub agen untuk tidak melakukan bongkar muat di Pasar Angsoduo, namun direlokasi ke Pasar Talanggulo.

Pedagang menilai kebijakan Pemerintah Kota Jambi telah merusak sistem pasar dan telah merugikan para pedagang, terutama bagi para pedagang ikan, daging sapi dan pedagang ayam.

Disamping itu, dengan dilarangnya agen dan sub agen untuk melakukan bongkar muat di Pasar Angsoduo tentu akan menambah biaya operasional bagi para pedagang eceran.

Dalam hearing yang dipimpin Ketua DPRD Kota Jambi HM Nasir meminta kepada pedagang tidak hanya melihat sisi negatifnya saja, namun harus juga melihat dari segi positifnya.

“Bahwa setiap kebijakan pasti ada dampaknya, untuk itu marilah kita selesaikan dengan solusi yang baik jangan kita hanya bicarakan efek negatifnya saja sedangkan yang positif tidak dibicarakan,” ujarnya.

Diakuinya, bahwa sejak diblokirnya akses bagi agen dan sub agen di Angsoduo beberapa barang kebutuhan mengalami kenaikan yang sangat signifikan seperti daging ayam tembus hingga Rp50 ribu per kilogram.

Untuk itu Nasir minta waktu agar mencari solusi dengan pihak pemerintah kota maupun provinsi agar persoalan tersebut dapat segera terselesaikan.

Sementara itu Ketua Pedagang Pasar Angsoduo Jambi Kemas Halim, mengatakan, sebelumnya telah melakukan koordinasi kepada Pemerintah Kota Jambi, namun hingga saat ini belum ada jawaban.

“Sejak diblokirnya bagi agen dan sub agen kami sudah dirugikan, kalau ada perdanya kami setuju akan tetapi yang kami dengar untuk kendaraan roda enam. Tapi kenapa kendaraan roda empat kok tidak boleh masuk?” paparnya.

Diakuinya, pada tahun 2001 sudah beraktivitas sejak pukul 24.00 WIB, namun saat ini berdagang mulai pukul 04.00 WIB, sedangkan untuk melakukan pemotongan daging harus lebih awal.

Selain itu alasan lain mereka menolak direlokasi ke Pasar Talanggulo masih minimnya fasilitas yang diberikan.

“Kami harap sekitar pukul 03.00 WIB bisa masuk ke Pasar Angsoduo, namun kami tidak bisa masuk,” imbuh Kemas.

Selanjutnya pedagang mohon agar permasalahan ini bisa diselesaikan dan aktivitas pedagang dikembalikan seperti biasanya. (budi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *