Sukses Gelar Seminar Nasional, “Manfaat Pembangunan Berkelanjutan dari Pusat Pemulihan Sumber Daya Terintegrasi di Indonesia, Kota Jambi Menginspirasi Dunia

Jambi I Kabardaerah.com — Kesuksesan Kota Jambi yang telah menjadi percontohan Pilot Project Integrated Resource Recovery Center (IRRC) Waste to Energy (WTE) di Indonesia, menginspirasi berbagai pihak untuk menjadikan Kota Jambi sebagai spot studi replikatif manajemen persampahan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan di Indonesia.

Setidaknya hal itu tampak dari momentum peresmian Pilot Project IRRC-WTE yang berlokasi di Pasar Induk Talang Banjar Baru Kota Jambi, yang dirangkai dengan agenda Seminar Nasional bertajuk “Manfaat Pembangunan Berkelanjutan dari Pusat Pemulihan Sumber Daya Terintegrasi di Indonesia (Sustainable Development Benefits of Integrated Resource Recovery Centres in Indonesia)”.

Seminar nasional yang dilaksanakan di Aula Griya Mayang seusai peresmian Pilot Project IRRC-WTE tersebut, menghadirkan pembicara yang berasal dari dalam dan luar negeri. Diantaranya, Secretary General UCLG ASPAC Dr. Bernadia Irawati Tjandradewi, perwakilan UNESCAP Curt Gariggan, Project Coordinator UNESCAP Mr. Rahul Teku Vaswani, Direktur Waste Concern (Bangladesh) Magsood Sinha.

Adapun pembicara yang berasal dari dalam negeri adalah Direktur Pengelolaan Sampah KLHK Ir. Sudirman, Wali Kota Jambi DR. H. Syarif Fasha, ME dan Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Kabupaten Malang.

Seminar nasional yang dipandu oleh Deputi Gubernur Prov DKI Dr. Oswar Mungkasa tersebut, diikuti perwakilan dari kementerian, badan nasional, kepala daerah, pemerintah Provinsi Jambi perwakilan pemerintah daerah dari berbagai kota/kabupaten di Indonesia, akademisi, peneliti, perusahaan manajemen persampahan, masyarakat serta pihak swasta lainnya.

Pembukaan seminar nasional secara resmi yang ditandai dengan pemukulan gong oleh Wali Kota Jambi DR. H. Syarif Fasha, ME itu, turut dihadiri pula Ketua DPRD Kota Jambi H.M. Nasir, SE, Dandim 0415/BTH Letkol Inf. Denny Noviandi, dan jajaran Forkompimda dan OPD Kota Jambi.

Pelaksanaan seminar nasional tersebut bertujuan untuk mempertemukan berbagai stakeholder dalam menyoroti manfaat pembangunan berkesinambungan IRRC dan mereplikasikan proyek tersebut bagi pemda lain di Indonesia.

Keberhasilan Kota Jambi dalam melaksanakan pembangunan pilot project pertama di Indonesia tersebut, telah menginspirasi berbagai pihak untuk menjadikan Kota Jambi sebagai percontohan nasional, bahkan dunia.

Dalam sambutannya Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha menjelaskan bahwa, komitmen pengolahan sampah berwawasan lingkungan di Kota Jambi, lebih ditekankan pada merubah mental masyarakat di Kota Jambi.

“Melalui pilot project IRRC-WTE, makin memantapkan upaya kami dalam mengatasi permasalahan persampahan di Kota Jambi. Selain mengurangi beban biaya operasional persampahan, teknologi ini membawa manfaat sosial ekonomi dan benefit bagi masyarakat, yaitu energi listrik dan gas bagi masyarakat. Yang terpenting adalah kami membangun kesadaran kolektif masyarakat untuk memanfaatkan sampah sebagai sumber energi terbarukan di Kota Jambi,” papar Fasha.

Masih menurut Fasha, komitmen Pemkot Jambi akan terus dimantapkan dengan pengembangan pilot project IRRC-WTE di berbagai tempat di Kota Jambi.

“Kami berkomitmen akan membangun proyek WTE di beberapa titik sumber sampah di Kota Jambi. Semoga mampu berkontribusi dalam mengatasi masalah persampahan secara efektif dan berkelanjutan di Kota Jambi,” tambah Fasha.

Pada seminar tersebut, narasumber secara bergantian memaparkan solusi manajemen persampahan dari berbagai perspektif. Curt Gariggan dari UNESCAP memaparkan konsep pengelolaan limbah untuk kota kecil di kota sekunder dan pelaksanaan proyek-proyek di 6 negara.

Maqsood Sinha, Direktur Waste Concern yang berasal dari Bangladesh memaparkan pendekatan IRRC, manfaat berkelanjutan dari pengelolaan limbah yang terdesentrasi. Sementara itu, Direktur Pengelolaan Sampah Dirjen PSLB3 KLHK Ir. Sudirman memaparkan materi kota berwawasan lingkungan dan kebijakan nasional Indonesia mengenai pengelolaan limbah di Indonesia.

Ditempat yang sama, Secretary General UCLG ASPAC Dr. Bernadia Irawati Tjandradewi dalam paparannya banyak menjelaskan manfaat penerapan IRRC di Indonesia dan replikasinya di daerah lain dan dunia. (budi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *