Ekspor Udang Mantis Capai Rp10 M

Jambi I Kabardaerah.com — Mungkin banyak masyarakat belum mengenal jenis udang satu ini. Masyarakat Jambi menyebutnya, udang mantis.

Padahal, udang jenis ini salah satu jenis udang yang berpotensi untuk dijadikan sumber gizi masyarakat. Karena itu, belum banyak dikenal luas.

Udang mantis adalah salah satu jenis krustase laut yang sangat diminati untuk dikonsumsi, terutama oleh masyarakat mancanegara.

Menurut Kepala Stasiun Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (SKIPM) dan Keamanan hasil perikanan Jambi Ade Samsudin, bagi masyarakat yang belum pernah melihat udang mantis, biasanya akan merasa aneh untuk mengonsumsi udang  tersebut.

“Meskipun belum banyak dikenal oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, namun udang mantis cukup diminati oleh negara-negara Asia seperti Malaysia, Cina, Jepang, Thailand, Filipina, Hongkong, bahkan sangat populer di negara-negara mediterania sampai ke Eropa,” katanya, Rabu (7/3/2018).

Di negara Jepang, lanjutnya, udang mantis merupakan bahan baku untuk membuat masakan sashimi (dalam bahasa Jepang disebut shako). Sedangkan di Cina, udang ini populer sebagai makanan yang cukup mahal, orang Canton menyebutnya dengan ”pissing shrimp”.

“Untuk harga udang mantis, relatif lebih tinggi dibanding jenis  udang lainnya. Udang mantis ini dijual per ekor berdasarkan ukuran panjang, dengan kisaran size K Rp7.000 per ekor, size C Rp17.000 per ekor, size B Rp20.000 per ekor. Sedangkan size A Rp25.000 per ekor, size SP Rp70.000 per ekor dan size JB Rp75.000 ekornya,” ungkap Ade.

Bukan hanya hidup saja bisa menghasilkan rupiah, dalam keadaan mati, udang mantis masih mampu menghasilkan uang. “Jika dijual dalam keadaan mati, harganya Rp45.000 per kilogram,” ujarnya.

Diakui Ade Samsudin, pengiriman udang mantis dari Jambi di bulan Februari 2018 sebanyak 138.800 ekor, dengan frekwensi sebanyak 167 kali pengiriman. Sementara nilai komoditasnya adalah Rp.10.185.000.000.

“Pegiriman udang mantis melalui SKIPM Jambi dilakukan melalui area cargo Bandara Sultan Thaha Jambi. Area tujuan pengiriman udang matis dari Jambi adalah ke Jakarta, selanjutnya akan diekspor ke Hongkong, Singapura, Cina,” imbuhnya.

Dengan adanya ekspor udang ini, sangat memberikan dampak yang positif terhadap ekonomi masyarakat di Jambi.

“Terus meningkatnya pengiriman udang mantis melalui Provinsi Jambi tentu ini mengindikasikannnya stock hayati udang mantis yang melimpah di alam,” tukas Ade.

Dalam rangka mencegah terjadinya penurunan hasil tangkapan sekaligus menjaga kelestarian populasi udang mantis, perlu dilakukan upaya domestikasi.

Sebagai langkah awal dalam usaha pelestarian, diperlukan penelitian atau kajian tentang  berbagai aspek seperti aspek biologi, ekologi, reproduksi, genetika, dan lain-lain. “Mari kita jaga kelestarian laut Indonesia untuk masa depan bangsa,“ tandas Ade.

Untuk diketahui, jenis udang mantis disebut juga udang lipan, udang getak, udang mentadak, udang eiko, udang ronggeng, dan udang belalang.

Dalam bahasa Inggris disebut mantis shrimp atau ada juga yang menyebut dengan praying shrimp. Disebut udang  mantis  karena  penampilan dan karakteristiknya mirip dengan belalang sembah (mantis).

Udang mantis merupakan salah satu komoditas hewan laut yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Beberapa spesies udang mantis dikenal sebagai bahan makanan eksotis dan sebagai komoditas ekspor.

Jenis-jenis udang mantis yang bernilai ekonomi tinggi adalah dari famili Harpiosquillidae dan Squillidae, diantaranya dari spesies Harpiosquilla harpax, Lysiosquillina maculata, Squilla empusa, dan Squilla mantis (Moosa, 1997).

Penulis: Azhari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *