Proyek Sanitasi Senilai Rp407 Juta Diduga Dikerjakan Asal Jadi

Merangin I Kabardaerah.com — Proyek Pembangunan Air Limbah komunal yang sekarang dinamakan Pembangunan Sanitasi DAK, dengan anggaran APBN, yang dihibahkan ke Dinas PUPR Kabupaten Merangin.

Pekerjaan ini untuk Kabupaten Merangin, pada tahin 2017 ada sebanyak sepuluh desa dan kelurahan di Kabupaten Merangin yang mendapatkannya, diantara sepuluh desa yang menerima dana tersebut, ada satu desa sampai saat ini yang belum menyerahkan laporan pekerjaan tersebut, yakni Desa Sei-Ulak Kecamatan Nalo Tantan.

Sedangkan pekerjaan tersebut di luncurkan pada tahun 2017 lalu dengan anggaran yang dikucurkan oleh DPUPR Kabupaten Merangin sebesar Rp407 juta, untuk satu desa.

Hal tersebut di jelaskan oleh Suhelmi selaku staf Bidang Cipta Karya (BCK) DPUPR Kab, Merangin. Yang menjelaskan kalau pekerjaan tersebut dikerjakan dengan cara swakelola, bukan direkan kan.

“kami hanya meyediakan anggaran sedangkan yang mengerjakan pihak desa dengan cara swakelola. Proyek tersebut dicairkan dengan cara tiga kali pencariaran, sebelum bekerja di lcairkan 40 persen, setelah itu 30 persen, dan terakhir 30 persen. Jika pekerjaan sudah mencapai 60 persen ya kami bayar 100 persen, dengan ketentuan pekerjaan tersebut harus diselesaikan,” ujarnya.

Sekalu Kepala Desa (kades) Sei-Ulak Zaharuddin yang akrab di sapa dengan Uncu,  yang sempat dihubungi melalui Hpnya menjelaskan, kalaub dirinya memang mengetahui adanya proyek di desanya pada saat itu, namun dirinya tidak terlibat dalam pegerjaan proyek tersebut,  namun jika dirinya di nyatakan bersalah oleh pihak hukum, dirinya siap untuk menghadapi permasalahan tersebut.

“Kalau masalah proyek tersebut memang saya mengetahuinya, hanya sebatas mengetahui saja dan saya tidak terlibat dalam pekerjaan dan kepenetiannya, kalau kamu ingin lebih jelas langsung saja jumpai ketua pelaksananya, rumahnya dekat kantor Balai Desa itu lah,” kata Uncu.

Sementara warga Sei-Ulak yang sempat di jumpai di lokasi menjelaskan keadaan proyek tersebut, dan mereka merasa telah di bohong oleh aknum pelaksana, dirinya menjelaskan kalau pekerjaan tersebut, tidak ada manfaatnya karena semenjak di kerjakan sampain saat ini tidak dapat di gunakan oleh warga setempat.

“Percuma proyek ini, yang menghabiskan anggaran ratusan juta, namun kami tidak merasakan manfaatnya, karena pekerjaan tersebut dikerjakan asal jadi,” terang warga yang tidak boleh disebutkan namanya.

Sementara Kabid Cipta Karya M. Muzakir , yang sempat dicari oleh media ini di ruangannya sedang tidak berada di tempat, dan di coba menghubungi Hpnya yang bernada sedang tidak aktif, no yang sempat di hubungi, 08537729xxxx, dan 08136612xxxx. (helmi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *