Jembatan Kayu Sepanjang 70 Meter Nyaris Roboh

Tanjabtim I Kabardaerah.com — Sebuah jembatan sepanjang 70 meter di desa lagan ulu Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjungjabung Timur nyaris roboh ke sungai dan seakan tidak diperhatikan oleh pemerintah setempat.

Jembatan kayu yang sudah puluhan tahun ini juga sudah memakan korban jatuh ke sungai karena lapuk dimakan usia. baik orang dewasa maupun anak sekolah.

Bukti ini diakui banyak warga saat melintasi jembatan, karena takut jatuh memakan korban wargapun hanya bisa satu persatu melintasi jembatan. Baik pejalan kaki maupun pengendara roda dua, baik dari dusun sepakat indah menuju kantor kepala desa yang tidak jauh dari jembatan.

M Ziah Kepala Desa Lagan Ulu, Kecamatan Geragai, sempat menolak wartawan malah melemparkan balik konfimasi ke Seketaris Kecamatan Geragai dan langsung meninggalkan wartawan.

“Maaf saya kurang tau perihal jembatan ini. Anda tanya saja ke Seketaris Kecamatan Geragai,” kata Ziah saat ketemu melintasi jembatan, Jumat (6/4/2018).

Saat ditemui Seketaris Kecamatan Geragai Tanjungjabung Timur, enggan berkomentar dan memilih meninggalkan wartawan dan seolah tidak peduli.

“Saya tidak bisa menjawab persoalan jembatan ini, karena ini bukan tanggungjawab saya. Anda tanya saja Kepala Desa Lagan Ulu,” cetusnya.

Di kantor Desa Lagan Ulu, Kades Lagan Ulu M Ziah tidak banyak bicara mengenai persoalan jembatan. Ia hanya bisa berharap dukungan dari pemerintah daerah maupun provinsi. agar bisa memperhatikan desanya terutama soal jembatan.

“Kita dari desa sudah mengajukan perbaikan jembatan Semen yang panjangnya mencapai 70 meter dan juga pengembangan dasa khususnya Desa Lagam Ulu saat musrembang kecamatan beberapa waktu lalu,” paparnya.

Ia juga berharap perbaikan jembatan segera diperbaiki, namun kepala desa tidak bisa mengatakan kapan akan dilaksanakan karena dananya belum ada.

“Kita juga sangat prihatin dengan keadaan jembatan kayu sampe sekarang. Memang benar ada pernah korban jatuh ke sungai baik dari warga maupun anak sekolah, dan kita sudah mengajukannya ke pemerintah daerah,” beber Ziah.

Terpisah, Azmi warga setempat menyayangkan pemerintah terkait karena kurang perhatian terhadap jembatan. karena sudah puluhan tahun jembatan tidak ada perbaikan.

“Kami warga berharap jembatan ini bisa diperbaiki dengan jembatan semen, pasalnya sudah puluhan tahun tidak ada perhatian dari pemerintah,” jelasnya.

Begitu juga Rahmi seorang ibu rumah tangga juga mengatakan jembatan yang terbuat kayu sudah miring kesamping. Tidak itu saja kondisinya sudah memakan korban jatuh ke sungai karena tidak bisa menahan beban.

“Benar anak SD dan warga sudah pernah jatuh. Abang lihat sendiri miring jembatannya, kalau lewat hanya bisa secara bergantian. Kalau kayu penyangganya sudah banyak yabg kurang,” ujarnya.

Dia menambahkan, paling warga yang bisa memperbaikinya agar bisa bertahan, namun itu tidak lama juga. “paling sekali dua bulan kayu penyangganya ditukar lagi,” tandasnya. (udin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *