Tunggakan PLN di Tanjabtim Selama Tiga Bulan Capai Rp1 M. Ini Lo Penyebabnya

Tanjabtim I Kabardaerah.com — Rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar listrik di Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim), Jambi membuat tunggakan pembayaran listrik membengkak.

Pasalnya, hingga bulan Maret 2018, tercatat tunggakan pembayaran listrik dari pelanggan di PLN Ranting Muarasabak, nilainya mencapai Rp1 miliar lebih.

Data tersebut diakui Manager PLN Ranting Muarasabak Sadam Abdul Hakim, pelanggan yang menunggak itu didominasi tunggkan dua bulan, dan selebihnya tiga bulan keatas.

“Tunggakan pembayaran tagihan itu berasal dari pelanggan PLN yang masih menggunakan meteran pascabayar. Untuk tunggakan tiga bulan keatas nilainya sebesar Rp45 juta, sementara untuk tunggakan dua bulan nilainya mencapai Rp956 juta,” tutur Sadam kepada wartawan, Jumat (12/4/2018).

Penyebab banyaknya pelanggan listrik di Tanjabtim yang menunggak pembayaran listrik, menurutnya, disebabkan rendahnya kesadaran sebagian masyarakat untuk menyelesaikan tanggungjawabnya kepada PLN.

“Selain itu, adanya faktor ekonomi. Misalnya pembayaran bulan ini ditunda menunggu bulan depan setelah menjual pinang atau kelapa. Mereka memang mau bayar,” ujar Sadam.

Untuk mengurangi tunggakan pembayaran rekening listrik, pihak PLN telah melakukan berbagai upaya diantaranya memberikan sanksi terhadap pelanggan yang menunggak dengan cara pemutusan atau pencopotan meteran listrik. Tidak itu saja, pihaknya melakukan sosialisasi untuk berpindah ke listrik prabayar.

“Kita ada melakukan pemutusan kepada pelanggan yang sudah menunggak. Kalau sudah seperti itu kita jika mau dipasang lagi harus diganti ke listrik pasca bayar,” katanya.

Dari catatan PLN Ranting Muarasabak, jumlah pelanggan listrik pascabayar maupun prabayar di Kabupaten Tanjungjabung Timur masih terbilang hampir sama banyak.
Dari 50.185 jumlah total pelanggan PLN di Kabupaten Tanjabtim per Februari 2018, sebanyak 24.949 pelanggan masih gunakan listrik pascabayar. Sementara sisanya 25.236 pelanggan telah beralih menjadi listrik prabayar. (udin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *