Jambi I Kabardaerah.com — PT Trona Perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan yang beroperasi diwilayah Desa Sungai Bertam, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi diketahui tidak memberikan Premi ansuransi jaminan keselamatan kerja terhadap karyawannya.
Padahal, keikut sertaan premi ansuransi kerja wajib bagi setiap perusahaan untuk menjamin keselamatan kerja. Namun, hal itu tidak berbanding lurus dengan perusahaan PT Trona.
Salah satu karyawan PT Trona mengungkapkan, sejak berdirinya perusahaan tersebut hingga sampai saat ini tidak ada upaya perhatian terhadap jaminan keselamatan kerja bagi karyawannya.
“Kami kerja disitu sudah hampir delapan tahun, hingga sampai saat ini tidak ada jaminan ansuransi keselamatan jiwa,” ujarnya sembari tidak mau dituliskan namanya pada media ini, Sabtu (14/4/2018).
Dikatakannya, sebelumnya pernah diminta oleh pihak manajemen perusahaan untuk mengumpulkan data indentitas diri, “katanya mau bikin ansuransi keselamatan kerja bang, namun hingga saat ini belum ada realisasinya,” paparnya.
Abdullah Sani, mantan Ketua RT 04 Desa Sungai Bertam ikut menyayangkan atas sikap PT Trona, bahkan diakuinya selama dirinya menjabat Ketua RT tidak ada perhatian pembangunan terhadap lingkungan diwilayah beroperasi kegiatan perusahaanya tersebut.
“Seperti dana CSRnya, selama saya menjabat RT tidak pernah kami terima,” imbuhnya.
Menurutnya, seharusnya pihak perusahaan harus mengeluarkan dana CSR (Corporate Social Responsibility) dalam ikut serta memberikan kontribusi pembangunan di suatu wilayah kerjanya.
Warga setempat juga mengeluhkan perihal yang sama. Mereka meminta, pihak pemerintah memberikan teguran atau bertindak tegas kepada PT Trona.
“Kami harap pemerintah selaku pihak yang berwenang segera bertindak dan memberi sangsi kepada perusahaan tersebut,” timpal warga lainnya.
Selain itu, dengan nada tinggi, warga mengancam pihak PT Trona tidak menunjukan rasa tanggungjawab dan kepedulianya terhadap kerusakan jalan, mereka akan melakukan aksi.
Aksi warga tersebut cukup beralasan. Menurut warga, jalan rusak tersebut jika musim panas datang dan dilintasi kendaraan maka debu-debu tebal akan berterbangan.
Akibatnya, warga pun dipaksa menghirup udara tidak segar yang bercampur debu. Sebaliknya, saat musim hujan datang kondisi jalanpun berlumpur sehingga semakin menambah rusak jalan.
Sementara itu, saat mencoba menghubungi pihak PT Trona terkait hal tersebut lewat sambungan seluler, masih belum ada jawaban diujung telepon.
Penulis: Budi Harto