Berebut Tanah Warisan, Berujung Bapak dan Anak Saling Bunuh

Jambi I Kabardaerah.com — Menang jadi arang, kalah jadi abu. Peribahasa inilah yang cocok dalam duel maut antara satu keluarga, bapak dan anak di Kelurahan Wirotho Agung, Kecamatan Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi.

Diduga berselisih soal harta warisan, Hambali (56), warga jalan WR Supratman atau harus tewas meregang nyawa ditangan anak kandungnya sendiri bernama Hendro (35).

Dari informasi yang dihimpun, jelang sholat subuh pada Senin (21/5/2018), warga sekitar rumah korban melihat kedua orang tersebut (bapak dan anak) terlibat perkelahian sengit.

Layaknya film silat, keduanya saling serang dan bacok dengan menggunakan senjata tajam jenis parang masing-masing.

Warga pun tidak berani melerai duel maut tersebut. Padahal, di tubuh bapak dan anak tersebut, terlihat luka bacok hingga darah berceceran dimana-mana.

Tidak kurang dari satu jam, akhirnya perkelahian mematikan ini, sang ayah yakni Hambali terlihat tewas terlebih dahulu digorok oleh anak kandungnya sendiri si Hendro.

Dari tubuh bapaknya, terlihat luka sabetan dari bacokan senjata tajam hampir diseluruh tubuhnya. Sebelumnya, warga yang berusaha melerai seolah tidak dihiraukannya. Bahkan, sang anak malah semakin brutal dan beringas. Dia justru menyerang warga yang berusaha melerai dengan mengayun-ayunkan parang yang dipegangnya.

Warga yang kesulitan untuk menyadarkan Hendro ini, langsung menghubungi pihak polisi. Tidak lama kemudian, polisi yang dipimpin langsung Kapolsek Rimbo Bujang Iptu Rezka Anugras datang ke TKP.

Meski petugas polisi sudah datang, situasi mencekam masih terjadi. Pelaku Hendro yang telah membunuh bapaknya, terlihat masih menyekap korban.

Saat petugas melakukan negosiasi, pelaku justru tidak mau diajak kompromi. Hendro malah berbalik menyerang polisi yang berada di TKP. Polisi pun terpaksa melepaskan tiga kali tembakan peringatan, namun tidak dihiraukan sama sekali oleh pelaku.

Melihat situasi pelaku yahg semakin membahayakan dan mengancam keselamatan orang banyak terpaksa petugas melumpuhkan pelaku dengan tembakan. Saat pelaku dibawa petugas ke Rumah Sakit STS Tebo, dalam perjalanan nyawa Hendro tidak tertolong lagi lantaran kehabisan darah akibat duel tadi.

Dari informasi warga, Hendro baru satu bulan datang dari pulau Jawa untuk menemui bapaknya di Kabupaten Tebo. Diduga pelaku ini mengalami gangguan jiwa atau stres. Karena menurut warga, sebelum kejadian ini, beberapa hari lalu pelaku pernah mengamuk di rumah ayahnya. Akibatnya, anaknya tersebut dipasung oleh bapaknya agar tidak melakukan keributan.

Dari kabar yang beredar, motif dari perkelahian yang berujung duel maut tersebut dilatarbelakangi harta warisan berupa tanah yang ada di Jawa.

Diduga harta warisan berupa tanah milik anaknya ini, sudah dijual oleh bapaknya tanpa sepengetahuan pelaku. Kemungkinan besar, untuk mengetahui kejelasannya, Hendro mendatangi bapaknya menuntut atas haknya tersebut.

Sementara itu, Kapolsek Rimbo Bujang Iptu Rezka Anugras kepada sejumlah media mengakui adanya peristiwa duel maut tersebut. “Pelaku dengan korban benar adalah bapak dan anak kandung. Akibat duel tersebut keduanya tewas,” ujar Rezka, Senin (21/5/2018). (azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *