Hadiri Harteknas, Fachrori Berharap Jambi Bisa Bersaing dengan Provinsi Lain

PEKANBARU I Kabardaerah.com — Plt Gubernur Jambi Fachrori Umar, menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi akan terus mendorong pengembangan inovasi teknologi. Pernyataan ini disampaikan pada sesi wawancara usai menghadiri puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke–23 di komplek Gubernuran Provinsi Riau, Jl. Diponogoro, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau yang, Jumat (10/8/2018) 2018.

Hadir pada kesempatan tersebut Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman. Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie. Adapun tema yang diangkat pada Haktenas tahun ini ialah “Inovasi untuk Kemandirian Pangan dan Energi” dengan sub tema: “Sektor Pangan dan Energi di Era Revolusi industri 4.0.”

Fachrori mengatakan bahwa generasi muda Jambi diharapkan dapat menguasi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan baik dan benar agar Provinsi Jambi tidak tertinggal dengan daerah lain.

“Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) serta daya saing global yang tinggi memang sangat diharapkan agar pemuda dan pemudi Jambi memiliki pengetahuan yang mendalam pada bidang Iptek. Saat ini masyarakat sudah semakin sadar akan peranan penting Iptek, baik dalam kehidupan sehari-hari ataupun bagi kemajuan suatu daerah. Masyarakat sudah sadar bahwa Iptek adalah dasar untuk mengetahui perkembangan suatu daerah,” kata Fachrori.

Fachrori mengatakan, banyak sekali potensi yang dimiliki Provinsi Jambi namun harus perlu digali, salah satunya adalah kopi yang ditampilkan pada pameran Hari Teknologi Nasional di Pekanbaru Riau. “Saya sudah mencicipi kopi yang dihasilkan dari Provinsi Jambi yaitu dari Kerinci dan rasanya luar biasa, ini harus terus dikembangkan, kelemahan-kelemahan kita di bagian pemasaran harus terus kita perbaiki karena kopi ini telah terkenal bukan saja di tingkat nasional tetapi juga di tingkat internasional. Untuk itu, teruslah mengembangkan inovasi demi kesejahteraan masyarakat Provinsi Jambi,” ungkap Fachrori.

Sementara itu, Presiden ke-3 Republik Indonesia, BJ Habibie dalam arahannya menyatakan bahwa keberagaman menjadi suatu kekuatan yang dapat dijadikan modal dalam pembangunan, namun perbedaan tersebut harus disatukan dengan landasan yang kuat seperti yang dimiliki Indonesia.

“Keberanekaragam bisa menguntungkan dan memiliki keunggulan tetapi harus ada hal-hal yang menyatukan. Pertama, bangsa itu harus memiliki bahasa yang sama, kedua tulisannya sama untuk memberikan informasi, dan ketiga adalah keyakinan dan kehendak untuk menjadi satu bangsa. Untuk itu, kita kenal yayasan yang didirikan Budi Utomo 1908 tonggak Sumpah Pemuda yang menyatukan berdirinya negara Republik Indonesi,  bagaimana meningkatkan produktivitas, di situ terjadi proses pembudayaan,  proses pendidikan oleh masyarakat, sehingga pada tanggal 17 Agustus kita  proklamasikan kemerdekaan Indonesia,” ujar Habibie.

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir dalam sambutannya menyatakan bahwa Indonesia dalam global competitiveness indexmenduduki ranking 36 dari 137 negara. “Hal ini menjadi sangat penting dimana yang menjadi masalah utamanya adalah Education and training dan technologi readiness level, dimana pendidikan tinggi dan pelatihan menjadi pokok utama persaingan kualitas sumber daya manusia . Oleh karena itu, kami dorong supaya kualitas pendidikan tinggi ke depan mampu memenuhi kebutuhan sumber daya yang ada di negeri ini dan bersaing pada tingkat internasional,” jelas M. Nasir.

Sebelumnya, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman menyatakan, merupakan suatu penghargaan bagi Provinsi Riau menjadi tuan rumah pelaksanaan Hari Teknologi Nasional. “Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional sejak tahun 1965 kita ketahui bersama bahwa kegiatan hari kebangkitan teknologi nasional merupakan salah satu titik pandang peran inovasi bangsa Indonesia dalam setahun yang strategis. Kebangkitan teknologi sangat penting karena hanya dengan inovasi maka suatu negara mampu membangun di tengah persaingan global yang semakin ketat dan semakin terhubungkan satu sama lain,” tutur ujar Gubernur Riau. (ratno)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *