Jembatan Rusak dan Bolong-bolong ini Ditakuti Warga jika Melintas

JAMBI I Kabardaerah.com — Warga di RT 01, Dusun Makmur, Desa Kualadendang, Kecamatan Dendang, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi harus ekstra hati-hati bila melewati Jembatan Salek.

Bagaimana tidak, untuk melintasi jalan utama di daerahnya, warga mau tidak mau harus melewati satu-satunya akses penghubung, yakni Jembatan Salek yang kondisinya rusak parah.

Inilah yang dikhawatirkan warga setempat, pasalnya, setiap harinya selalu dilalui anak sekolah dan warga. Mereka tidak ingin salah satu keluarganya jadi ancaman kecelakaan akibat jembatan yang belum diperbaiki tersebut.

Tengoklah, sebagian besar kayu yang digunakan sebagai lantai jembatan telah keropos, berlobang dan lapuk serta dimakan usia.

Salah satu warga setempat, Dedek mengaku prihatin dan harus ekstra hati-hati jika melintasi jembatan kayu tersebut. Tidak hanya bagi pejalan kaki, bagi pengendara kendaraan bermotor tidak boleh lengah saat melintas.

“Sebab jika melintas kurang hati-hati, mereka dapat terpeleset dan akibatnya terjebur ke sungai atau masuk ke kolong jembatan,” ungkap salah seorang pengendara sepeda motor ini, Senin (8/10/2018).

Diakuinya, jembatan yang menjadi urat nadi perekonomian masyarakat ini, hingga kini belum mendapatkan perhatian maupun perbaikan dari pemerintah daerah setempat.

“Tidak sedikit dari para pejalan kaki maupun pengendara roda dua menjadi korban parahnya kondisi jembatan,” ujar warga lainnya, Januari yang beralamat di Desa Kualadendang.

Hal senada juga diakui, salah seorang pelajar sekolah dasar yang kerap kali melintas. Menurutnya, dia dengan teman-temannya merasa takut jika melintas di jembatan tersebut. Namun, mereka terpaksa menyebarang lantaran harus sekolah. “Sudah banyak yang jatuh bang,” tutur Alif salah seorang pelajar Sekolah Dasar.

Sementara itu, Kepala Desa Kualadendang, Salman menjelaskan, Jembatan Salek itu dibangun pada tahun 2012 menggunakan dana PNPM dengan panjang 64 meter dan lebar 1,5 meter.

“Akibat rusak parah jembatan tersebut, sekitar ratusan kepala keluarga mengalami kesulitan untuk mengakses Jembatan Salek ini. Sudah lima tahun keropos dan memprihatinkan,” ujarnya.

Pihaknya bukan tidak pernah berupaya untuk memperbaikinya, namun belum ada respon. Salman mengaku telah berulangkali mengajukan perbaikan jembatan ke Pemerintah Kabupaten Tanjungjabung Timur melalui Musrenbang, namun hingga kini tidak ada respon positif, bahkan terkesan diacuhkan.

“Jembatan Salek yang menjadi akses vital masyarakat Dusun Makmur dan Dusun Indah ini setiap harinya selalu dilalui anak sekolah. Demi jembatan dapat dilewati, warga setempat pun selalu bahu membahu dan gotong-royong memperbaiki jembatan  dengan alat dan bahan konstruksi seadanya,” tuturnya.

Dengan kejadian ini, dia merasa sangat kecewa terhadap pemda setempat. Salman juga berharap pembangunan Jembatan Salernitana secepatnya terbangun oleh Pemerintah Kabupaten Tanjungjabung Timur.

“Katanya perbaikan jembatan ini tidak dapat menggunakan APBD. Alasannya, karena minimnya anggaran yang ada. Tapi kedepan kami berharap ada solusi dari pemerintah daerah,” kata Salman penuh harap. (azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *