Walikota Fasha Fasilitasi Pemulangan Warga Tanjabtim Terkena Musibah di Donggala

Jambi I Kabardaerah.com — Salma dan Aspin beserta dua orang anaknya Warga asal Kabupaten Tanjungjabung Timur (Tanjabtim), korban yang terdampak bencana tsunami di di Donggala, Selasa malam (9/10/2018) tiba di Jambi.

Pemulangan satu keluarga tersebut rupanya difasilitasi oleh Walikota Jambi Sy Fasha ME.  Menurut Sekretaris Derah Kota Jambi Budidaya, bermula dari anggota TNI AL yang sedang bertugas di Palu menelpon Walikota Jambi Syarif Fasha. Dia menceritakan bahwa ada warga Jambi yang menjadi korban bencana disana.

“Pak Walikota Syarif Fasha dihubungi anggota TNI AU bahwa ada orang Jambi yang selamat dari tsunami di Donggala,” kata Budi Daya, saat menyambut keluarga tersebut di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin, Selasa malam 9 Oktober 2018.

Mengetahui itu, lanjut Budi Daya, pihaknya berusaha mengontak korban agar bisa memulangkan ke Jambi. “Alhamdulillah malam ini, mereka bisa kembali dan bertemu keluarganya di Jambi,” tandasnya.

Sementara itu, suasana haru pecah di bandara saat keluarga korban tiba lokasi kedatangan (arrival) bandara.

Peluk, cium dan tangisan haru tidak dapat dihindarkan tatkala mereka bertemu di Jambi. Uraian air mata tak terbendungkan lagi dari Salma beserta suaminya Aspin.

Kepada sejumlah media, Salma mengaku bersyukur bisa tiba di tempat kelahirannya.

“Alhamdulillah bisa sampai di Jambi dan bertemu keluarga,” katanya.

Diakuinya, saat kejadian gempa tersebut dia dan suaminya berada di luar rumah kontrakannya di Donggala.

Beruntung selama terjadi bencana satu keluarga selamat semua. Beruntungnya lagi, Salma bertemu dengan anggota TNI Angkatan Laut asal Jambi, sehingga kabar tersebut sampai ketelinga Walikota Jambi.

“Terimakasih kepada pak Walikota Jambi yang telah berbaik hati memfasilitasi kami pulang. Begitu juga anggota TNI yang telah menghubungi pak Walikota Jambi,” ujar Salma.

Menurut Ahmad (48), warga Mendahara Tengah, Sabak, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi yang merupakan keluarganya merasa bersyukur bisa melihat Aspin, Salma dan dua putranya masih dalam keadaan hidup.

“Alhamdulillah mereka dalam keadaan selamat. Pasalnya sudah 4 tahun merantau ikut suaminya ne Donggala,” tuturnya.

Saat terjadi gempa dan tsunami tersebut, diakuinya, keluarga di Jambi lepas kontak dengan Salma.

“Baru tiga hari baru ada kontak, hari Senin. Rencananya, kita inapkan dulu di Kota Jambi. Selain itu salah satu anaknya ada yang lagi sakit,” imbuhnya.

Usai kembali di Jambi, rencananya tidak akan mau kembali lagi ke Donggala. “Saya masih trauma. Jadi tinggal di Jambi saja dengan suami dan anak-anak,” sambungnya.

Penulis: Budi Harto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *