Kurang Dilestarikan, Anggrek Macan di Jambi Semakin Sulit Ditemukan 

JAMBI I Kabardaerah.com — Siapa yang tidak mengenal tanaman anggrek yang merupakan salah satu kekayaan alam di Indonesia.

Namun, siapa menyangka keberadaan tumbuhan anggrek saat ini makin jarang dijumpai di alam raya ini.

Seperti yang diakui salah satu aktifis kelompok penyelamat anggrek alam di Kabupaten Muarojambi, Jambi, Adi Ismanto, bahwa saat ini keberadaan tanaman anggrek makin langka.

Diakuinya, di Desa Jambi Tulo, Kabupaten Muarojambi, Jambi terdapat satu nama anggrek bernama anggrek macan (Grammatophyllum speciosum) yang keberadaannya terancam nyaris punah.

“Dulu pernah dilestarikan oleh seorang warga pada tahun 2015 dengan luas sekitar 240 hektar, lantaran hutan habitat anggrek terbakar dan terjadi alih fungsi hutan saat ini jarang ditemui lagi,” ujarnya, Senin (22/10/2018).

Menurutnya, anggrek macan ini diklaim terbesar di dunia dan hanya ada tumbuh di wilayah Indonesia. “Keberadaan tumbuhan anggrek macan saat ini bisa dihitung dibeberapa wilayah provinsi di Indonesia.

Dia menambahkan, kalau anggrek yang dilestarikan di Muarojambi ini sudah ada berbagai macam jenis. Bahkan, katanya lagi, pelestarian tanaman tersebut merupakan bagian dari identitas Muarojambi.

“Bila tanaman anggrek ini dilestarikan dan dikelola dengan baik, potensinya sangat luar biasa. Terutama baik dari segi ekonomi maupun pariwisata,” tukas Adi.

Dia menilai, jika anggrek macan ini merupakan salah satu kekayaan alam di Jambi yang perlu dilestarikan. Disebut anggrek macan, imbuhnya, karena bunganya bermotif kulit macan, beda dengan anggrek yang lainnya.

“Sementara, batang anggrek macan ini seperti batang dan daun mirip tebu. Terkadang masyarakat lokal menyebutnya sakat tebu. Sakat dalam bahasa melayu setempat bisa diartikan dengan anggrek macan,” terangnya.

Adi berharap anggrek macan yang ada di Muarojambi ini dapat dilestarikan dan bisa tumbuh dengan baik. Pasalnya, agar generasi yang akan datang masih bisa melihat salah satu kekayaan alam di Kabupaten Muarojambi, Jambi.

Disamping itu, ujarnya, bisa dijadikan tempat destinasi wisata bunga yang menarik. “Salah satu harapan saya seperti itu, agar anggrek macan tidak punah, karena habitat anggrek macan sesungguhnya tidak ada lagi alias sudah terbakar,” tandas Adi. (azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *