Kota Jambi Raih Terbaik 1 Inovasi Penanggulangan Kemiskinan

“Kampung Bantar dan Bangkit Berdaya Jadi Pilot Project”

JAMBI I Kabardaerah.com — Baru beberapa hari menjabat sebagai kepala daerah, duet kepemimpinan Wali Kota Jambi DR. H. Syarif Fasha, ME bersama wakilnya DR. dr. H. Maulana, MKM, langsung menuai prestasi gemilang.

Kota Jambi berhasil meraih prestasi membanggakan, sebagai Kota Terbaik 1 Penanggulangan Kemiskinan Tingkat Provinsi Jambi dengan Kategori “Program Inovasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah Tahun 2018.

Penghargaan tersebut langsung diserahkan oleh Gubernur Jambi DR. Drs. H. Fachrori Umar, M.Hum, bertempat di Aula Mayang Mangurai Bappeda Provinsi Jambi, Rabu pagi (14/11). Prosesi penyerahan penghargaan tersebut merupakan rangkaian kegiatan Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Provinsi Jambi tahun 2018, yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jambi.

Turut hadir dalam acara itu, Kepala Unit Advokasi Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Seswapres RI Muhammad Arif Tasrif, Ketua Seknas Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT), Abdurrahman Abubakar, serta sejumlah Kepala Daerah Kabupaten/Kota dalam Provinsi Jambi.

Pemkot Jambi dinilai berhasil menanggulangi kemiskinan perkotaan dengan membangun berbagai inovasi yang mendukung kinerja organisasi perangkat daerah dalam mengurangi angka kemiskinan di Kota Jambi. Termasuk dengan melahirkan inovasi cerdas Wali Kota Jambi H. Syarif Fasha, yaitu Kampung Bantar dan Bangkit Berdaya, yang telah diinisiasinya pada periode pertama kepemimpinannya.

Program inovasi Kampung Bantar (Bersih, Aman dan Pintar) dan Bangkit Berdaya (Bangun Kelurahan secara Intensif Berasaskan Swadaya), merupakan program unggulan Pemkot Jambi yang telah menasional bahkan mendunia. Inovasi Bangkit Berdaya sendiri telah masuk jajaran 30 besar inovasi dunia yang meraih penghargaan IOPD Recognition Awards di Montreal Kanada pada tahun 2017 lalu.

Kedua program inovasi tersebut memang diciptakan Syarif Fasha selaras dengan tujuan nasional pemerintah dalam menanggulangi permasalahan klasik perkotaan, yaitu kemiskinan dan kualitas serta kuantitas utilitas perkotaan yang masih rendah. Dengan adanya Bangkit Berdaya dan Kampung Bantar, pemerataan pembangunan di setiap kelurahan dalam Kota Jambi dapat teratasi, dan dampak pengganda lainnya adalah, turut menurunkan indeks kemiskinan di Kota Jambi.

Dalam sambutannya, Gubernur Jambi mengapresiasi atas raihan prestasi yang di raih oleh Kepala Daerah di Jambi dalam bidang penanggulangan kemiskinan tersebut.

“Untuk daerah yang mendapatkan nilai terbaik (penghargaan-red.) agar dapat lebih bersemangat lagi, bekerja agar angka kemiskinan di daerah, terus menurun. Sedangkan bagi kota dan kabupaten yang belum mendapatkan prestasi, agar kedepannya lebih meningkatkan semangat dan kinerjanya dalam upaya penanggulangan kemiskinan didaerahnya,” ujar Gubernur Fachrori Umar.

Sementara itu Wakil Wali Kota Jambi, DR. dr. H. Maulana, MKM yang mewakili Pemerintah Kota Jambi menerima penghargaan tersebut, mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian prestasi tersebut. Ia juga kembali menegaskan, komitmen kuat Pemkot Jambi dalam upaya penanggulangan kemiskinan, akan terus dilanjutkan melalui beragam program dan inovasi unggulan.

“Alhamdulillah kota Jambi hari ini menerima penghargaan terbaik satu inovasi penanggulangan kemiskinan. Saya juga selaku Ketua Kordinator Penanggulangan Kemiskinan Kota Jambi, tentu akan memunculkan berbagai ide dan inovasi baru, dalam upaya penanggulangan kemiskinan, seperti program Jambi Bugar dan Jambi Cerdas,” ujar Wawako Jambi itu.

Wawako menegaskan, akan terus mengoptimalkan fungsi TKPK (Tim Kordinasi Penanggulangan Kemiskinan) Kota Jambi, yang bersumber dari beragam lintas sektor dan stakeholder. Dirinya juga akan meramu berbagai strategi efektif untuk meminimalisir ketidaktepatan sasaran dalam upaya penanggulangan kemiskinan di Kota Jambi.

“Dengan pendataan yang terintegrasi melalui SLRT, Sistem Layanan Rujukan Terpadu, problem kemiskinan akan kita selesaikan melalui satu pintu di TKPK. Jadi satu masyarakat miskin harus dikeroyok oleh semua program, sekarang irisannya beda-beda. Insya Allah akan tepat sasaran. Kita ingin mulai dari bawah, mengoptimalkan peranan RT, peranan masyarakat level bawah sehingga merekalah nanti yang tahu mana yang membutuhkan,” pungkas Maulana.

Penulis: Budi/Hms

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *