Usman Ermulan Minta Pemerintah Putus Mata Rantai Mafia Karet

Jambi I Kabardaerah.com — Ditengah merosotnya harga komoditas karet saat ini, HKTI Jambi terus memberikan masukan, solusi serta kritikan kepada pihak terkait agar tarap hidup petani karet di Jambi sejahtera.

Salah satunya yaitu meminta Pemerintah Daerah Jambi berani mengambil sikap untuk memutus mata rantai mafia karet di Jambi saat ini.

Usman Ermulan, Ketua HKTI Jambi mengatakan nasib petani karet bak pepatah mengatakan ‘sudah terjatuh lalu tertimpa tangga lagi’ karena selama ini mereka menjual hasil produksinya melalui agen.

“Ditengah anjloknya harga karet ini ternyata mereka menjualnya melalui agen, kasian para petani ini. Pemerintah harus memutus mata rantai mafianya, sehingga karet produksi Petani yang baik kebersihannya dapat diterima langsung oleh pabrik,” ujar Usman Ermulan, Selasa (18/12/2018).


Mantan Anggota DPR-RI tiga priode dari Jambi itu menilai, petani karet selama ini selalu dikadali oleh para oknum agen, “satu ranting saja dibilang karet itu kotor, karena agennya bermain,” imbuhnya.

Untuk itu dia berharap ada ketegasan pemerintah untuk memutus mata rantai itu, karena dinilai sangat merugikan para pihak petani karet.

“Pemerintah harus bertanggung jawab pabrik sudah biasa pasang badan, petani tidak boleh menjual langsung ke pabrik, coba bayangkan berapa harga lagi yang dipotong. Aturan seperti itu kan ngak ada dan itu hanya akal-akalan agen saja,” bebernya.

Selain itu agar para petani tidak dikadali lagi, menurutnya harus ada rekomendasi yang diberikan oleh Disbun atau Perdagangan bahwa menunjukan kualitas karet para petani itu bagus dan harus diterima oleh pabrik.

Namun apa bila kata Usman, jika pabrik tetap juga tidak mau menerima hasil produksi petani karet pemerintah harus memberi efek jera terhadap pihak perusahaan seperti beri sangsi bagi pihak pabrik yang menolak membeli hasil produksi para petani.

Begitu juga kata mantan Bupati Tanjung Jabung Barat (Tanjabar) dua priode ini, seharusnya pemerintah harus action, jangan hanya duduk manis dikantor, seperti mengampanyekan karet bersih dengan tujuan untuk meningkatkan hasil produksi agar mendapatkan harga yang bersaing.

Penulis: Budi Harto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *