Bermodus Pedagang Madu, Komplotan Pembongkar Rumah Kosong ini Dibekuk

JAMBI I Kabardaerah.com — Lima orang tersangka komplotan maling di rumah kosong tidak berkutik lagi setelah tim jatanras Polda Jambi berhasil membekuknya tanpa perlawanan di kawasan Lebak Bandung, Jelutung, Kota Jambi.

Sebelum melakukan aksinya, untuk mencari sasaran. Salah seorang pelaku, yakni Fredy (32), warga Kota Palembang, Sumatra Selatan berpura-pura menjadi pedagang madu.

Selanjutnya, bila sudah diketahui ada rumah kosong dengan kondisi sekitar sepi, dia dan empat rekan lainya mulai beraksi.

Naasnya, saat membongkar rumah milik korban di kawasan Kebun Handil, Jelutung, Kota Jambi pada tanggal 5 Maret lalu, tanpa disadarinya perbuatan mereka terekam kamera pengintai milik korban.

Bagaimana tidak, rumah orang tua pelapor saat di cek melalui CCTV handphone miliknya, kondisinya berantakan.

Sedangkan, lampu di dalam rumah dalam keadaan menyala, jendela samping dalam keadaan rusak serta terbuka.

Tidak terima rumah orang tuanya dijarah orang tidak dikenal, esoknya pelapor membuat laporan ke Polsek Jelutung.

Menurut AKBP Herman, Kasubdit III, Ditreskrimum Polda Jambi, berdasarkan laporannya tersebut, Polsek Jelutung berkoordinasi dengan unit Jatanras Polda Jambi melakukan penyelidikan.

Ternyata tidak butuh waktu lama untuk mengungkap komplotan pembingkar rumah kosong tersebut. Berawal dati informasi masyarakat yang mencurigai rumah Iwan (35), warga Lebak Bandung, Kota Jambi yang ramai tidak biasanya.

Usai berkoordinasi, petugas gabungan tersebut langsung mendatangi lokasi sasaran. Benar saja, saat dilakukan penggrebekan, kelima tersangka komplotan tersebut tidak dapat kabur dari serapan petugas.

“Mereka ini, kita tangkap dalam satu rumah. Hanya Iwan sendiri warga Jambi, empat lainya merupakan warga Palembang, Sumatra Selatan,” ujar Herman, Jumat (8/3/2019).

Kepada sejumlah media, Fredy mengakui semua perbuatannya dengan rekan lainnya. Untuk mencari sasaran, dia cukup berpura-pura menjadi pedagang madu keliling.

“Saya menjadi pedagang madu keliling bang. Nanti, pas mendapatkan ada rumah warga yang kosong, saya dan teman-teman menjarahnya,” tukasnya.

Dari hasil kejahatannya, para pelaku mengaku hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Saat membongkar rumah di jalan Jambi-Palembang pada September tahun lalu, duet yang 60 juta dibagi rata, 15 juta satu orang,” ungkap Fredy.

Kini akibat perbuatannya, kelima komplotan pembongkaran rumah kosong yang terdata di tiga TKP di Jambi ini ditahan di sel Polda Jambi.

Mereka harus menjalani penyelidikan dan pengembangan yang dilakukan petugas. Sedangkan, sejumlah barang bukti, berupa obeng, dompet, tas dan lainya disita petugas.

(azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *