Gubernur Jambi Bangga Batik Jambi Jadi Ikon GBN

JAMBI.KABARDAERAH.COM, Jakarta – Kementerian Perindustrian Republik Indonesia bekerjasama dengan Yayasan Batik Indonesia, dan disponsori oleh berbagai instansi dan perusahaan menyelenggarakan Gelar Batik Nusantara (GBN) ke-11 2019¸ di Plenary Hall Jakarta Convention Center, yang dibuka pada Rabu (8/5/2019) oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas), Mufida Jusuf Kalla didampingi oleh Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto.

Suatu kebanggan bagi Provinsi Jambi karena Batik Jambi dijadikon ikon dalam GBN ke-11 tersebut, dimana seluruh panitia menggunakan Batik Jambi. Hal tersebut tentunya turut membantu mempromosikan Batik Jambi, yakni produk yang dihasilkan berdasarkan budaya Provinsi Jambi dan menjadi salah satu ciri budaya Provinsi Jambi.

Usai pembukaan GBN, Gubernur Jambi, Fachrori Umar, didampingi Ketua Dekranasda Provinsi Jambi, Rahima Fachrori Umar mengunjungi Stand Dekranasada Provinsi Jambi yang menampilkan Batik Jambi dengan berbagai motif dan warna.

Fachrori mengatakan bahwa pengembangan Batik Jambi harus dilakukan secara berkelanjutan, secara terus-menerus, dengan harapan agar kualitas Batik Jambi terus meningkat, dan untuk itu, Pemerintah Provinsi Jambi bekerjasama dengan pihak-pihak terkait terus mendukung pengembangan Batik Jambi.

Ketua Dekranasda Provinsi Jambi Rahima Fachrori mengaku sangat bangga dengan dijadikannya Batik Jambi sebagai Ikon dalam GBN 2019, termasuk dengan adanya penghargaan yang diterima Provinsi Jambi dalam kategori Penghargaan Pemberi Inspirasi dan Motivasi, yaitu kepada Ida Maryanti, yang merupakan pengurus Dekranasda Provinsi Jambi.

“Kita terus berupaya mengembangkan Batik Jambi, kita mensupport para pengrajin-pengrajin Batik Jambi, supaya mereka lebih semangat lagi, agar terus mengembangkan Batik Jambi, agar mutu Batik Jambi semakin meningkat dan semakin dikenal,” ujar Rahima.

Dalam arahannya, Menteri Perindustrian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto mengatakan batik sudah menjadi fashion style (gaya busana) masyarakat Indonesia, perkembangan batik sangat pesat.

Airlangga Hartarto menyatakan, tahun lalu pertumbuhan industri tekstil 18,9%, menyerap tenaga kerja 628 ribu orang, sekitar sepertiganya kerja dalam usaha batik, dan nilai ekspor 52,44 juta US $, ke Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.

Airlangga mengapresiasi seluruh penggiat batik, sehingga batik menjadi semakin popular. Dan mengapresiasi Yayasan Batik Indonesia yang secara konsisten menyelenggarakan GBN. Secara khusus, Airlangga mengapresiasi dijadikannya batik sebagai dress code dalam sidang Dewan Keamanan PBB pada 7 Mei 2019, diplomasi internasional menggunakan batik, termasuk Sekjen PBB menggunakan batik.

Airlangga menyampaikan, akhir-akhir ini, para pengrajin batik mencoba menggunakan bahan-bahan baru, yang menghasilkan barang baru yang lebih ringan dan warnanya lebih alami.

Airlangga berharap, dalam GBN yang diikuti 260 peserta selama 5 hari, masyarakat Indonesia bisa menikmati karya-karya batik terkini. *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *