Abel, Penderita Kelainan Mulut yang Butuh Donatur

JAMBI.KABARDAERAH.COM — Orangtua mana yang tidak prihatin dan sedih melihat penderitaan anaknya. Seperti pasangan Rodi Hartono (33) dan Sofiah (40) warga Desa Tambun Arang, Kecamatan Muara Tabir, Kabupaten Tebo ini, yang anaknya bernama Abel Aprilia (8) menderita kelainan pada bagian mulutnya yang diindikasikan sebagai penyakit tumor.

Penyakit yang menimpa siswa kelas 2 salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Muaro Tabir, Kabupaten Tebo, Jambi, hingga kini tidak juga kunjung membaik malah semakin besar dan memprihatinkan.

Naasnya lagi, mereka tidak memiliki biaya untuk konsultasi maupun pengobatan anaknya tersebut. “Kami tidak punya duit untuk biaya berobat Abel,” kata Rodi di Jambi, Sabtu (15/6/2019).

Sebagai pekerja serabutan, kedua orangtuanya berharap anak pertamanya itu bisa diobati hingga sembuh. “Kalau lihat kondisnya Abel, jujur saya sangat sedih. Yang lebih sedih lagi, saya tidak punya biaya untuk mengobatinya. Sementara kondisi bibirnya tambah lama bertambah besar saja,” ujar Rodi lirih.

Selain berdoa untuk kesembuhan anaknya, dia juga berharap ada uluran bantuan dari masyarakat serta pemerintah setempat.

“Saya berharap ada peran serta pemerintah kabupaten dan Provinsi Jambi untuk membantu proses penyembuhan penyakit yang diderita oleh Abel,” harap Rodi yang didampingi Tri Joko Ketua Lembaga Pemantau Penyelamat Lingkungan Hidup (LP2LH) Provinsi Jambi.

Upaya kesembuhan terus dilakukan melalui medis. Namun, belum membuahkan hasil. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, Abel meski dirujuk ke rumah sakit di Palembang.

Karena itu, pihak keluarga menyerah lantaran harus menyiapkan untuk hidup saat masa perawatan. “Saat ini pengobatan lagi diupayakan melalui BPJS, hanya saja untuk biaya operasi plastik kemungkinan bayar. Karena wajah anak tersebut harus dikembalikan ke bentuk semula,” ujar Toto, salah seorang warga yang ikut mendampingi.

Demikian juga Oni Suryono Koordinator Komunitas Outsiders & Komunitas Tebo Bersatu akan membantu mencarikan biaya tambahan untuk pengobatan Abel.

Menurutnya, phak keluarga tidak bisa membawa anaknya berobat ke Palembang karena tidak punya uang. Untuk biaya berobat memang gratis, tapi orang tuanya tidak punya biaya hidup selama di sana (Palembang).

“Ya gimana lagi bang, karena orangtua Abel kerja serabutan, kemungkinan kami juga akan menjalin kerjasama dgn berbagai komunitas yang ada di Provinsi Jambi untuk mencari donatur,” kata Oni.

Sementara itu, Rika Fajarsari, Founder Komunitas Kawan Jambi yang juga ikut mendampingi berharap rumah sakit di Jambi bisa menyembuhkan penyakit yang diderita oleh Abel.

“Jika nanti tidak bisa menanggulangi maka akan kami upayakan meminta rujukan ke rumah sakit di luar Provinsi Jambi,” imbuhnya.

(azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *