Kebakaran Lahan di Jambi Masih Sulit Diatasi

JAMBI.KABARDAERAH.COM — Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi masih saja terjadi. Buktinya, sudah lebih 10 hari karhutla di Desa Sipin Teluk Duren, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muarojambi, tim satgas karhutla terus berusaha melakukan pemadaman.

Ini dibenarkan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muarojambi, M Zakir yang dihubungi, Jumat (9/8/2019).

“Sampai saat ini kita masih tetap melakukan pemadaman. Untuk kondisi di lapangan hasil pengamatan tim, api masih merambat dan telah dilakukan penyekatan pada sisi kepala api bagian utara dan selatan,” ungkapnya.

Diakuinya, tidak mudah untuk memadamkan api dari karhutla. “Pemadaman darat terkendala luasnya areal terbakar dan sangat sulitnya menjangkau kepala api. Kepala api memanjang ke arah timur barat yang diperkirakan panjang kepala api antara 200-400 meter dari sisi kanal,” tegas Zakir.

Untuk mendapatkan sumber air dalam memadamkan api, petugas harus ke lokasi sumber air yang berasal dari kanal primer PT SNP dan PT MAS.

“Saat ini lahan yang terbakar merupakan lahan milik masyarakat yang berbatasan dengan lahan PT SNP dan PT MAS. Saat pemadaman kemarin, tim darat dibagi di dua lokasi, yaitu pada sisi utara dan sisi selatan,” tuturnya.

Sementara itu, untuk luas lahan yang terbakar di Kabupaten Muarojambi, imbuh Zakir luasnya mencapai 115 hektare.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jambi menggelar Apel Siaga Darurat Pencegahan dan Pemadaman Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Jambi Tahun 2019, di Lapangan Makorem 042/Garuda Putih, Kota Jambi, Kamis kemarin.

Seiring dengan Surat Keputusan Gubernur Jambi Nomor 841/KEP.GUB/BPBD-2.2/2019 Tanggal 23 Juli 2019 yang mempercayakan Komandan Korem 042/Garuda Putih, Kol Arh Elphis Rudi, sebagai Komandan Satuan Tugas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jambi Tahun 2019 diperlukannya anggaran untuk pencegahan terjadinya karhutla.

Diantaranya, dana siap pakai Siaga Darurat Bencana Asap akibat Karhutla dari Provinsi Jambi senilai Rp250 juta dari kepada Kapolda Jambi, Rp1 miliar kepada Danrem 042/Garuda Putih, dan Rp300 juta kepada Kepala BPBD Provinsi Jambi.

Kepada sejumlah media, Gubernur Jambi Fachrori Umar meyakinkan Satgas Pengendalian Karhutla Provinsi Jambi untuk bekerja maksimal, sebaik mungkin, efektif, dan efisien, tidak hanya responsif, tapi juga preventif.

Karena itu, Gubernur berharap Satgas Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) agar berupaya untuk memadamkan dan mengendalikan kebakaran.

Pasalnya, tegas dia, potensi karhutla di Provinsi Jambi masih sangat tinggi, terutama dalam kondisi musim kemarau. Maka dari itu, kesiapsiagaan semua pemangku kepentingan terus ditingkatkan.

“Saat ini kebakaran hutan dan lahan menimbulkan berbagai dampak negatif yang luar biasa, yakni kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, perubahan iklim, serta menimbulkan asap yang dapat mengganggu kesehatan dan mengganggu aktivitas trasnportasi darat laut dan udara, maka semua pihak, semua komponen masyarakat harus bersama-sama mencegah dan memadamkan kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya Fachrori.

Gubernur tidak menginginkan permasalahan kabut asap pekat yang pernah terjadi pada tahun 2015 terjadi kembali.

Hal ini mengakibatkan berbagai kerugian dan persoalan yang ditimbulkannya tidak terulang lagi pada tahun ini dan tahun-tahun mendatang, dan untuk itu, kewaspadaan harus terus ditingkatkan.

 (azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *