Pemerintah Dinilai Tidak Tegas, Lebih 18.000 Ha Lahan Terbakar di Jambi

JAMBI KABARDAERAH.COM — Sejak terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi pada dua bulan terakhir ini, semakin menambah jumlah hutan dan lahan yang terbakar.
Yang terbaru data dari Direktur KKI WARSI, Rudi Syaf yang menyampaikan, berdasarkan data dan analisis pihaknya, telah terjadi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi disepanjang tahun 2019, seluas 18.854 hektare dengan titik hotspot sebanyak 7.468.
“Itu berdasarkan data per 31 Agustus lalu dan berdasarkan Citra Lansat TM8,” ungkapnya belum lama ini.
Menurutnya, dari total luas lahan terbakar tersebut, seluas 8.168 hektare terbakar di lahan gambut, di HTI 3.499 hektar, 4.359 hektar di lahan sawit, 1.193 hektar di lahan HPH, 6.500 hektar di restorasi dan 2.954 hektar di lahan masyarakat.
Rudi mengakui, berdasarkan analisis WARSI, kebakaran terjadi karena adanya aktivitas masyarakat. “Awalnya dibakar untuk membuka lahan, tapi karena mungkin menyebar akhirnya kesulitan untuk memadamkan api, sehingga lahan lainnya ikut terbakar,” tegasnya.
Terlebih lagi di lahan gambut, katanya, pemadaman api lebih sulit dilakukan. Namun demikian, tetap ada solusinya. Solusinya, ungkap Rudi, adalah bersama-sama untuk taat aturan, pemerintah harus tegas melakukan pengamanan.
“Pengamanan saat ini rendah, program pemerintah membasahi lahan gambut perlu dilakukan audit, kepatuhan kepada pemegang izin harus dilakukan sesuai dengan Perpres terkait tinggi muka air,” ungkapnya lagi.
(aris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *