FPK Tawarkan 3 Calon Gubernur Jambi Bersih dari Hukum

 

JAMBI.KABARDAERAH.COM — Gaungnya Pemilihan Gubernur Jambi di tahun 2020 mendatang semakin lantang, hal itu seiring dengan dibukanya penjaringan Calon Kepala Daerah (Cakada) oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Jambi pada minggu lalu.

Diantaranya ada Walikota Jambi Sy Fasha, Bupati Tanjungjabung Barat Syafrial, Gubernur Jambi Fachrori Umar, Bupati Bangko Al Haris, kemudian ada Ramli Taha serta Mantan Wakil Walikota Jambi H Abdullah Sani yang sudah mengambil formulir di partai berlambang kepala banteng itu.

Namun ditengah ketiadaan kepastian birokrasi yang bersih. Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Jambi merekomendasikan figur pemimpin yang dianggap bersih yang tidak pernah berurusan dengan pihak penegak hukum.

Diantaranya ada Hasan Basri Agus (HBA) mantan Gubernur Jambi priode 2010-2015 yang juga saat ini terpilih jadi DPR RI, Kemudian ada Zukfikar Ahmad (ZA) juga merupakan mantan Bupati Bungo dua priode sekaligus DPR RI terpilih saat ini, dan ada juga Drs H Usman Ermulan (UE) yang juga merupakan mantan DPR RI tiga priode sekaligus mantan Bupati Tanjabbar dua priode.

Ketua FPK Hatta Arifin,  mengaku bahwa ketiga nama tersebut layak sebagai pemimpin Jambi dan ikut berkontes dipilkada 2020 mendatang. Ia mengiginkan Jambi kedepannya dipimpin oleh figur yang bersih memiliki kapasitas dan integritas yang tinggi dalam memimpin.

“Dari ketiga orang ini kita ketahui bahwa belum pernah tersentuh aparat penegak hukum,” kata Hatta Arifin di Jambi, Sabtu (21/9/2019).

Menurut pengamatannya, tiga nama tersebut yang pernah sama-sama menjabat sebagai kepala daerah itu memiliki prestasi yang beroreantasi pada kesejahteraan dan pelayanan birokrasi yang bersih. Tidak seperti pemimpin pada saat ini yang diberi semboyan olehnya yakni 3P “Peni, Pidi dan Piti”.

“Saya datang, saya menang dengan duit. Nah inilah yang merusak, karena setiap membeli. Tentu mencari keuntungan, memang betul untuk menjadi pemimpin seperti sekarang ini ada biaya operasional. Tapi ini sudah berlebihan, sehingga mencerminkan bahwa mereka itu tidak jujur,” ungkapnya.

Maka dari itu, dalam pemilihan nanti ia berharap kepada masyarakat sebagai pemilih untuk tidak tertipu dengan janji manis para calon dan jauhkan politik uang.

“Pesan saya kepada masyarakat itu, pilihlah pemimpin yang betul-betul mengabdikan diri kepada masyarakat. Yang tidak mementingkan diri pribadi, dan juga tidak mencari keuntungan dalam memimpin,” tutupnya.

Penulis: Budiharto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *