UE Yakin Diusung PPP, Lantaran Selaras Tujuannya

 

JAMBI.KABARDAERAH.COM — Sejumlah bakal calon kepala daerah dari hasil penjaringan DPW PPP Jambi menghadiri Mukerwil IV serta pembekalan angota DPRD PPP se Jambi di Hotel BW Luxury, Jambi, Sabtu (16/11/2019).

Diantaranya, ada mantan DPR RI dan Bupati Tanjabar, Drs Usman Ermulan, MM, Al Haris, Cek Endra, Sy Fasha, Ramli Thaha, H Bakri, Walikota Sungai penuh Asfri Jaya Bakri dan Abdullah Sani mantan Wakil Walikota Jambi.

Evi Suheman, DPW PPP Jambi kemudian mengenalkan satu persatu kepada Ketum Plt PPP, Suharso Monoarfa yang juga merupakan menteri BPN atau Badan Perencaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI yang hadir pada acara itu.

“Kepada pak Ketum PPP kami sampaikan ada delapan Bacagub yang daftar di PPP diantaranya ada Usman Ermulan, Sy Fasha, Ramli Thaha, Cek Endra, Al Haris, AJB, H Bakri dan Abdullah Sani, dan insya Allah akan segera kita sampaikan kepusat,” Ujarnya sambil minta berdiri satu persatu para Bacagub itu.

Menurut Evi, mekanisme dalam menetapkan bakal calon yang akan diusung DPW PPP tetap melewati beberapa proses diantaranya melalui pertimbangan elektabilitas dan hasil surve internal yang dilakukan.

Menanggapi itu, bakal calon Gubernur Jambi 2020, Drs H Usman Ermulan, MM sekaligus mantan DPR RI tiga priode itu mengaku optimis bakal diusung oleh PPP digelangang Pilgub mendatang.

“Kita harus optimis, karena tujuan kita untuk rakyat, kita berfikir untuk rakyat hal itu selaras dengan tujuan PPP,” ujarnya, saat dimintai tanggapan oleh sejumlah media.

Secara pribadi, Usman Ermulan mengemukakan untuk permasalah pokok yang ada di Provinsi Jambi saat ini adalah soal kesejahteraan petani. Pihaknya hadir dengan konsep ekonomi kerakyatan.

“Yang penting kita punya mandat untuk mensejahterakan pertanian, seperti karet sawit, ini harus mempunyai standar harga. Kita berbuat untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Kemudian dia mengatakan, dalam memimpin kesejahteraan rakyat adalah pondasi untama yang harus diciptakan.

“Pondasinya kita kuatkan dulu, kalo ekonominya kuat baru bisa kita pungut pajak, masyarakat tidak akan protes. Ini bagaimana? rakyat belum sejahtera tapi pajak dinaikan, tarif lainya pun ikut naik,” bebernya.

Selain itu Ia meyakini masayarakat bahwa punya pola fikir tersendiri untuk menentukan Calon Gubernur terbaik pilihannya.

“Masyarakat sudah pintar apalagi kaum milenial sekarang, KPK juga sudah bilang calon pemimpin yang ideal lihat rekam jejak calon pemimpinnya,” ungkap Ketua HKTI sekaligus mantan Bupati Tanjabbar dua priode ini.

Selain itu, pria yang akrab dipanggil UE ini juga mengkritisi anggaran APBD yang hingga saat ini dinilai tidak memiliki aspek manfaat langsung untuk rakyat.

“Kita tidak akan membagikan uang itu (APBD) yang 2,4 triliun, kan 50 persen untuk belanja langsung. Tidak akan itu kita bagikan, tapi yang kita bagikan adalah bagaimana rakyat ini naik pendapatannya, itu yang kita kejar, Kalau kita bagikan itu, tidak cukup untuk dibagi 50 M tiap Kabupaten, tidak akan cukup itu” pungkasnya.

“Untuk modal pembanguanan belum cukup, ujung- ujungnya rakyat yang dibebankan dengan menaikkan pajak. Masa rakyat di bebani, rakyat di sejahterakan dulu baru bisa pajak di naikkan,” jelasnya. (Budi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *