Hoax Penculikan Anak Pesantren ini Berhasil Buat Heboh Warga se Kabupaten

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Warga Desa Purwodadi, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi belum lama ini heboh.
Pasalnya, tersebar isu adanya kabar penculikan anak, pada Jumat (15/11/2019) lalu. Sontak saja, kabar itupun dengan cepat beredar luas dihampir semua media sosial (medsos) baik di Facebook (FB), Instagram (IG) maupun pesan berantai WhatsApp (WA).
Tidak hanya masyarakat se Kabupaten Tanjungjabung Barat saja yang dibuat heboh. Pihak kepolisian dari Polres Tanjungjabung Barat dibuat panik atas kabar tersebut.
Namun, setelah ditelusuri melalui penyelidikan, ternyata informasi tersebut tidak benar adanya alias hoax.
Kapolres Tanjab Barat AKPB ADG Sinaga melalui Kapolsek Tungkal Ulu, Iptu Dasep Nurdin Ansori saat dihubungi, menyatakan bahwa kabar penculikan anak di Desa Purwodadi adalah kabar bohong alias hoax.
Menurutnya, kabar hoax yang beredar itu, bermula dari si anak yang bernama DA (13) bin Sutrisno masih mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Fathul Ulum di kawasan Km 6, Desa Talang Makmur, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Tanjungjabung Barat, Jambi.
Saat itu, dia mengaku diculik dan dibawa menggunakan mobil jeep. Masih dalam pengakuannya, dia berhasil kabur saat pelaku behenti membeli rokok.
Dalam pengusutannya, baru diketahui bahwa DA bukanlah korban penculikan sebagaimana informasi yang viral tersebut. Namun, anak dibawah umur tersebut, diduga kabur dari pesantren yang mengasuhnya.
Dasep menceritakan, bahwa si anak itu awalnya ingin pulang dan pamit sama ustad, dengan alasan untuk mengambil sarung.
Selanjutnya, anak tersebut keluar dari pondok pesantren. Ketika berdiri dipinggir jalan, dia sambil menangis memberhentikan seorang ibu-ibu yang sedang mengendarai sepeda motor.
Saat ditanya mau kemana? Anak tersebut menjawab mau ke rumah Ibu Pujiati di Desa Purwodadi. Kemudian oleh ibu tersebut anak itu dibawa ke Simpang Desa Purwodadi (Gapura).
Saat ditanyakan alamat kepada seseorang bapak yang bernama Salamun Kodir dan Bapak Ran ditunjukan arah jalan menuju rumah Ibu Pujiati yang beralamat di Jalan Teratai.
Kemudian dalam perjalanannya, keduanya sampai di Pasar Purwodadi untuk makan di warung Pecel Lele Lamongan yang berada dekat Kantor Sub Sektor Purwodadi.
Usai makan, kemudian si anak tersebut diantar dan diturunkan di jalan di Simpang Jalan Teratai. Setelah itu, DA bertemu dengan Dodi dan menceritakan kalau dia diculik oleh orang menggunakan mobil Jeep.
Selanjutnya, Dodi menceritakan perihal tersebut kepada keluarganya. Ironisnya, tanpa sepengetahuan Dodi, DA banyak di foto oleh masyarakat.
Tak pelak, isu penculikan bocah tersebut tersebar disemua media sosial hingga menghebohkan masyarakat Kabupaten Tanjungjabung Barat.
Berkat gerak cepat pihak kepolisian, kejadian tersebut langsung dilakukan klarifikasi pihak orang tua, pengasuh Ponpes dan Polsek Tungkal Ulu yang diwakili oleh Kanit Intel Ipda Mujirin dan Kasubsektor Purwodadi Aipda Danial Ginting, kepala desa Purwodadi, tokoh masyarakat serta tokoh pemuda Desa Purwodadi.
Terkait dengan adanya kejadian tersebut, Dasep mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak mudah percaya dengan isu, informasi ataupun berita yang kebenarannya masih diragukan.
“Masyarakat harus cerdas dalam bermedsos, selalu sampaikan informasi yang perlu diklarifikasi dan konfirmasi kepada aparat kepolisian terdekat,” ungkapnya, Senin (18/11/2019).
Sementara itu, semua informasi yang ada di media sosial terkait isu penculikan sudah tidak ada lagi. Para admin medsos langsung menghapusnya.
(aris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *