JAMBI.KABARDAERAH.COM — Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto menilai saat ini masih marak penambang emas tanpa izin (PETI) di sejumlah Kabupaten di Provinsi Jambi.
Karena itu, dia menantang aparat kepolisian untuk lebih serius memberantas Peti tersebut.
“Tidak ada yang tidak bisa, illegal drilling sudah berhasil ditutup, sekian ribu sumur sudah ditutup. Tapi, kenapa Peti tidak bisa ditutup?” tegasnya usai rapat Paripurna DPRD Provinsi Jambi dalam rangka HUT Provinsi Jambi ke 63 tahun di Gedung DPRD Provinsi Jambi, Senin (6/1/2020).
Lantaran itu, Edi memberikan tantangan kepada pihak kepolisian untuk bisa memberantas Peti.
“Saya memberikan tantangan kepada teman-teman Polisi, kalau illegal drilling bisa ditutup, Peti harusnya juga bisa ditutup,” tandasnya.
Diakuinya, bahwa dirinya siap apabila ada yang mengajaknya untuk berdiskusi bersama-sama untuk mencari jalan keluar terkait permasalahan Peti.
“Karena musyawarah itu merupakan jalan terbaik, maka kalau kita bermusyawarah jalan keluarnya nanti kita akan dapat. Dan saya yakin kepada teman-teman aparat luar biasa semangatnya,” harap Edi.
Disamping itu, dirinya juga menyakini bahwa bupati yang wilayahnya terdapat Peti memiliki semangat yang sama dengan aparat kepolisian untuk memberantasnya.
“Sama-sama memberantas Peti, atau memberikan solusi-solusi terbaik bagi yang mereka sumber hidupnya dari sana,” imbuh Edi.
Selain itu, dia juga mengapresiasi kepada pihak Polda Jambi telah berhasil menutup ribuan sumur minyak ilegal yang terjadi di Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Sarolangun pada tahun lalu.
Sebelumnya, dalam operasi gabungan TNI-Polri dan instansi terkait pada tahun 2019 lalu, berhasil menutup 1.813 sumur minyak ilegal.
(aris/andi)
