Walikota Fasha Resmikan Empat Jembatan Dalam Kota Jambi

 

JAMBI.KABARDAERAH.COM — Walikota Jambi Sy Fasha meresmikan 4 jembatan dalam kota Jambi, Selasa (14/1/2020) pagi.Diantaranya, jembatan Wali Kota di jalan Walisongo RT 3 kelurahan Kenali Besar, jembatan Aster Biru, jembatan di perumnas Aurduri dan jembatan KONI di Talang Jauh.

Fasha menjelaskan pemberian nama Wali Kota sebagai salah satu jembatan. Fasha sengaja memberi nama tersebut karena telah diinisiasi oleh Wali Kota sebelum dirinya.

“Saat ini kita ada di jembatan Walikota. Saya sengaja memilih nama jembatan Walikota karena Saya yakin bahwa jembatan ini sudah diinisiasi dari zaman Walikota Pak Masihakalam, Pak Sudarsono, Pak Hasan Basri Durin, Pak Zaini Harris, Pak Zaki Pak Arifin Manap dan Pak Bambang. Dan saya hanya melanjutkan jembatan yang sudah dibangun,” jelas Fasha.

Dalam pembangunannya, kata Fasha, juga mengalami kendala dintaranya protes dari sekelompok warga. “Jembatan Aster Biru di Kelurahan Palmerah yang tadinya jembatan ini menghawatirkan, tetapi saat ini sudah permanen meskipun pada saat pembangunan banyak sekali ada protes sekelompok masyarakat, tetapi ada juga yang mendukung. Tapi tetap harus kita laksanakan pembangunan tersebut,” jelas Fasha.

Terkait pembangunan infrastruktur di tahun 2020, Fasha akan menyasar kecamatan Alam Barajo dan Kecamatan Kota Baru. Alasannya karena di kecamatan lain, pembangunan sudah dirasa cukup.

“Kenapa Kita fokus di dua kecamatan ini nantinya, karena beberapa Kecamatan lain yang kami rasa tingkat penyelesaian nya sudah di atas 90%. Dimulai dari Kecamatan Palmerah, Kecamatan Jambi Selatan, Jambi Timur, Jelutung, Pasar, Jambi Selatan. Dan yang tersisa yang memang masih banyak adalah Kecamatan Alam Barajo dan Kota Baru,” ujarnya.

Pembangunan suatu kawasan, tambah Fasha, harus melihat geografis dan kemampuan keuangan pemerintah. Prinsipnya, pembangunan harus mengutamakan skala prioritas.

“Mengapa ada terlambat pembangunan di Alam Barajo dan Kota Baru, karena memang jalannya panjang panjang sekali. Kaalau kita berikan uang Rp10 miliar ke Kecamatan Alam Barajo atau Kota Baru, itu hanya mendapatkan satu ruas jalan saja yang hanya melayani beberapa RT.”

“Tetapi kalau di kecamatan Jambi Timur Kita alokasikan Rp10 miliar itu hampir satu Kecamatan menikmatinya, karena jalannya pendek-pendek dan penduduknya sangat padat sekali jenis. Skala kita adalah skala prioritas,” tegas Fasha.

Sementara Kadis PUPR kota Jambi, Fatri Suandri menjelaskan, pembangunan infrastruktur sangat penting dalam mewujudkan dasar pembangunan seperti pangan, papan, rasa aman, pendidikan dan kesehatan.

“Selain itu mendukung perekonomian daya saing daerah kota Jambi. Dinas pekerjaan umum sebagai bagian dari bidang infrastruktur berkewajiban untuk mendukung hal tersebut melalui pelaksanaan pembangunan yang terpadu, efektif dan efisien.”

“Termasuk dalam hal pembangunan jembatan, sebagai salah satu infrastruktur penting dalam kota Jambi,” ujar Fatri Suandri.

Besarnya anggaran yang dialokasikan untuk membangun infrastruktur jembatan, tambah Fatri, menunjukkan perhatian besar pemerintah di bidang peningkatan infrastruktur tersebut.

“Pada hari ini kami mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menjaga infrastruktur yang dibangun hari ini, dengan tidak mencoret-coret properti lainnya yang ada pada jembatan.”

“Saya berharap dengan semakin baiknya infrastruktur jalan dan jembatan yang ada dalam konsep pembangunan Bapak Walikota Fasha, akan bermanfaat guna kelancaran aktivitas masyarakat,” tutup Fatri Suandri.

Ucapan terima kasihpun disampaikan ketua Forum RT Kenali Besar, Faisal. Dengan peresmian jembatan Wali Kota ini, kata Faisal, akan memudahkan warga beraktifitas. “Saya mewakili warga, mengucapkan terima kasih kepada Bapak Walikota Jambi dan Kadis PUPR Kota Jambi, yang sebentar lagi akan bisa dinikmati,”

“Ini akan kami banggakan. Kami bersama semua warga akan makin enak jalan di sini. Dulu disini banyak sampah. Namun, sebentar lagi warga di jembatan lewat hari ini. Alhamdulillah nanti akan sangat bermanfaat,” tutup Faisal.

Keempat jembatan tersebut menelan biaya Rp10 miliar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *