Tokoh Masyarakat Kerinci Deklarasi Pilkada Serentak Tahun 2020

JAMBI.KABARDAERAH.COM, SUNGAIPENUH – Para tokoh masyarakat, Ormas se-Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh menggelar Silaturahmi dan deklarasi pilkada serentak tahun 2020 yang beradab (bersatu, aman, damai dan bermartabat), di Aula Mapolres Kerinci, Kamis (16/01/2020).

Acara bertemakan “Menciptakan Pilkada Serentak Tahun 2020 yang Beradab (Bersatu, Aman, Damai dan Bermartabat) di Provinsi Jambi”.

Kegiatan ini dihadiri Bagus (selaku narasumber), Ketua MUI Kabupaten Kerinci DR. Mohd. Rasidin (selaku narasumber), Mewakili Ketua MUI kota Sungaipenuh H. M. Nawir, dan Ketua Lembaga Adat serta tokoh masyarakat dan Ormas se-Kabupaten Kerinci dan kota Sungaipenuh.

Dalam penyampaiannya, Bagus mengajak Seluruh Perwakilan Tokoh Masyarakat dan Ormas yang hadir untuk bersama-sama mensukseskan pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020 nanti.

“Mari kita sukseskan pelaksanaan pilkada serentak tahun 2020 yang Beradab, sebagaimana pelaksanaan pilkada tahun 2018 di kabupaten Kerinci yang sudah menjadi contoh,” ungkap Bagus.

Ditambahkannya, saat ini Kota Sungaipenuh dan kabupaten Kerinci tidak lagi masuk ke level Merah, seperti pada pilkada serentak tahun 2018 kemarin termasuk daerah yang rawan konflik.

“Alhamdulillah sekarang daerah kita tidak masuk level tersebut, hal ini karena peran tokoh masyarakat dan Ormas yang aktif ikut menyuarakan pentingnya keamanan dan ketertiban masyarakat. Karena jika mengandalkan kepolisian saja ya tidak mungkin,” papar Bagus.

Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Kerinci DR. Mohd. Rasidin mengatakan bahwa Kerinci yang pernah ditetapkan sebagai level daerah rawan pada pilkada tahun 2018 lalu, ternyata malah sebaliknya Kabupaten Kerinci dan kota Sungaipenuh merupakan daerah yang paling aman.

“Pilkada Kerinci pada tahun sebelumnya menunjukkan bahwa daerah kita merupakan daerah yang paling aman dan paling sukses, dan hal ini tentunya sangat luar biasa. Hal ini tentunya berkat kerjasama dari pihak keamanan yaitu Kepolisian dan TNI, dan tindakan preventif yang dilakukan oleh tokoh masyarakat dan ulama, yang punyo anak jantan dan anak betino,” tutur Mohd. Rasidin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *