Serbuan Lalat di Desa Suka Maju ini Resahkan Warga

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Warga RT 1, Desa Suka Maju, Kecamatan Mestong, KM 13, Kabupaten Muarojambi, Jambi saat ini dibuat resah.

Betapa tidak, pemukiman warga selalu saja dikerumuni ribuan lalat. Diduga, lalat-lalat tersebut berasal dari kandang ayam Mitra yang berlokasi tidak jauh dari pemukiman warga.

Tidak hanya itu, lokasi kolam ikan Telaga Manggis yang terletak tidak jauh dari lokasi kandang ayam tersebut ikut terdampak.

Akibatnya, para mania pancing ikan ikut terusik lantaran jutaan lalat yang tidak diundang tersebut mengganggu peserta lomba pancing.

Seperti yang dikatakan Ratno, warga Kota Muarojambi ini ikut terusik lantaran banyaknya lalat di lokasi pemancingan. “Jadi kurang konsentrasi mancing ikannya. Banyak nian lalatnya. Lihat lah, tempat pakan ikan dipenuhi lalat,” ujarnya, Kamis (6/2/2020).

Eka, penjaga kantin Taman Kolam Pemancingan Telaga Manggis mengaku terganggu dengan adanya serangan lalat- lalat tersebut.

Pihaknya bukan tidak pernah menegur pemilik kandang ayam. Akan tetapi, serangan lalat disaat ada lomba pancing ikan sangat meresahkan peserta dan warga sekitar.

“Kami tidak melaporkannya ke instansi terkait, tapi langsung ke pihak perusahaannya. Kami sudah menegurnya berkali-kali, tapi ya tidak ada tanggapannya,” tegas Eka.

Dia menambahkan, pasca ada teguran itu pihak kandang ayam melakukan penyemprotan. “Ada yang datang. Karyawannya melakukan penyemprotan lalat, nama obatnya nuvet plus,”tuturnya.

Namun, terkadang karyawannya lalai dalam menyemprotkannya, malah tersemprot ke pakan dan kolam ikan.

“Karyawannya kadang lalai, dia menyeprotkannya ke pakan kami, jadinya ikan kami ada yang mati. Itu kan racun. Walaupun sudah disemprot, itu hanya untuk mengurangi bukan menghilangkan lalat,” tandas Eka.

Dia berharap, pihak perusahaan itu bisa mengerti dengan warga yang sudah resah. “Kita sama-sama buka usaha, cari rezeki. Jadi sama-sama enak tidak ada yang dirugikan,” paparnya.

Terpisah, seorang pemilik kebun di kawasan Desa Suka Maju, Narti ikut mengaku resah atas keberadaan lalat yang semakin tidak terkendali.

“Kami terkadang tidak bisa tidur siang dibuat lalat ini. Bahkan tidak jadi makan, karena makanan sering dihinggapi lalat,” tuturnya.

Menurutnya, pihak perusahaan itu harus punya kesadaran, karena untuk kepentingan orang banyak, bukan hanya kepentingan pemilik usaha.

“Memang sih, jika ada lalat pihak perusahaan menyemprotnya, tapi jadilah ngurang-ngurai bae, idak menghilangkan,” tukas Narti.

Sementara, operator kandang ayam Mitra, Likin, mengaku hanya menjalankan tugas saja.

“Kami di sini hanya melakukan tugas bang, yang berhak menjawabnya Bapak Santoso, dia orang yang dipercaya di perusahaan ini. Saat ini dia sedang berada di luar. Jadi, kalau mau nanya tentang keresahan masyarakat Bapak lah yang tepat bang,” ungkapnya.

Selanjutnya dia menambahkan, setiap sebelum dan sesudah panen, rumah-rumah warga pasti disemprot untuk menghilangkan lalat.

“Kami selalu menyemprotnya bang untuk menghilangkan lalat, tapi itu tadi soal warga resah pak Santoso lah yang menjawabnya,” ujar Likin.

(aris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *