Polisi Jambi ini Mendunia Usai “Nyanyikan Lagu Untuk Wuhan dan Tiongkok”

JAMBI.KABARDAERAH.COM — Virus korona yang sudah merenggut ribuan nyawa manusia saat ini, membuat perhatian dan dukungan banyak negara. Tidak terkecuali, dari Indonesia.

Buktinya, seorang anggota polisi dari Polda Jambi berpangkat Brigadir Kepala (Bripka) membuat dukungan dari lantunan lagu yang langsung menjadi viral saat ini.

Dialah Bripka Hans Simangunsong Andy Lau (42), anggota Satsamapta Polres Sarolangun, Polda Jambi yang viral di media sosial Instagram (IG) dengan nama Kabarkampungkiitoo.

Sementara dibawah poto polisi tersebut tertulis caption “Nyanyikan Lagu Untuk Wuhan dan Tiongkok, Polisi Jambi ini Viral! Bahkan Diberitakan oleh Beberapa Media di Negara China”.

Sejumlah komentar dari warga net pun memenuhi kolom komentar. Diantaranya datang dari @asih_khumairah yang menulis, “Ahir ny Jambi kmaren terkenal gara2 reyhan sinaga skrng terkenal gara2 pak polisi nyanyi”.

Sedangkan IG @mankkden menuliskan “nyanyi jugok pak untuk muslim iunghur di akun yang memiliki pengikut lebih dari 42ribu tersebut.

Bripka Hans Simangunsong Andy Lau, yang ditemui di kediamannya di Jalan Abdul Chatab, Lorong Teratai II, Pasir Putih, Jambi Selatan, Kota Jambi mengaku tidak mengira lagunya bisa viral mendunia.

“Saya tidak mengira bisa seviral kayak gini. Saya hanya tergerak hati, sengaja menyanyikan lagu “Jiayou Wuhan” untuk menyemangati masyarakat yang dilanda virus korona di Kota Wuhan, China,” ungkapnya belum lama ini.

Diakuinya, bahwa lagu “Jiayou Wuhan” yang berarti “Ayo Semangat Wuhan” ini, bukanlah lagu ciptaannya.

“Disini saya luruskan, sebenarnya itu lagu, bukan saya yang ciptakan. Tapi, lagu Wuhan ini sebelumnya sudah ada, jadi lagu Wuhan ini diciptakan oleh seseorang yang saya saja tidak kenal dan diciptakan memang untuk menyemangati Kota Wuhan,” tandas Hans.

Dia menilai, lagu Wuhan yang dinyanyikannya itu awalnya kurang diminati di negaranya. “Namun, lagu tersebut sepertinya kurang diminati di Indonesia khususnya. Mungkin karena mereka tidak tahu dan mengerti apa arti dari lagu tersebut,” ungkapnya.

Menurutnya, setelah dibawakan ulang (cover) oleh dirinya lagu tersebut ternyata banyak disukai oleh berbagai kalangan, seperti masyarakat etnis Tionghoa, China dan lainnya.

“Saat itu, saya melihat dari media cetak, online ataupun di televisi ada musibah virus korona di Wuhan. Jadi saya mencoba untuk mencari tahu lagu tersebut dan mencoba menyanyikan lagu tersebut dan ternyata ada respon dari Kementrian Luar Negeri,” tukas Hans.

Disamping itu, dia mengungkapkan bahwa tidak ada niatan sedikitpun untuk menjadi terkenal setelah membawakan ulang lagu tersebut.

“Nggak ada berfikir untuk (viral) itu, sebenarnya saya ikut prihatin dan peduli dengan masyarakat yang ada di Wuhan sana. Makanya saya mencoba menyanyikan lagu tersebut. Karena saya tidak bisa memberikan secara materi, moril, namun saya bisa memberikan secara doa melalui lagu agar mereka lebih semangat,” tuturnya ayah dua anak ini.

Dampak dari viralnya lagu tersebut, bulan depan dirinya ada audensi dengan Kapolri. “Ada undangan audensi dari Kapolri, mungkin awal bulan lah,” imbuhnya yang barusan pulang dari Jakarta usai mengikuti siaran dari televisi swasta.

Baginya, apa yang menjadi buah keberhasilan ini tidak lepas dari dukungan istri dan keluarganya. “Ini tidak lepas dari doa istri tercinta, anak dan keluarga,” ucap Hans.

Tidak hanya itu, dukungan tidak lepas dari atasan kedinasannya. “Saya juga berterimakasih kepada Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi, Kapolres Sarolangun AKBP Deny Heryanto, Kasat Samapta Polres Sarolangun juga Kapolri Jenderal Pol Idham Aziz yang mendukung saya,” papar Hans.

Dia berharap, virus korona bisa cepat berakhir. “Bagi kita, tidak memandang suku dan agama, bila ada manusia kena musibah harus dibantu dan didoakan. Semua itu harus dilalui dengan sabar, karena ada hikmah dari peristiwa ini,” ujarnya.

(azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *