Kota Sungaipenuh Masuk Daftar Kabupaten Paling Rawan se Sumatera

JAMBI.KABARDAERAH.COM — Komisioner Bawaslu Provinsi Jambi, Fakhrul Rozi menyatakan, bahwa Kota Sungaipenuh peringkat 8 dari 15 kabupaten/kota paling rawan pada Pilkada Serentak 2020 mendatang.

Menurutnya, ini berdasarkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) Pilkada Serentak 2020 yang dirilis Bawaslu RI.

“Berdasarkan hasil penelitian Bawaslu RI, rata-rata penyelenggaraan pilkada di kabupaten/kota berada dalam kategori rawan sedang dan penyelenggaraan pilkada provinsi masuk dalam kategori rawan tinggi,” ujarnya, Rabu (26/2/2020).

Dia menambahkan, dimensi-dimensi kerawanan pada tingkat kabupaten/kota memiliki skor rata-rata 51,65 yang masuk dalam kategori rawan sedang.

“Artinya, kerawanan pilkada di tingkat kabupaten/kota berada pada level 4 yang berarti lebih dari setengah indikator kerawanan berpotensi terjadi,” tutur pria yang akrab dipanggil Paul.

Dari hasil peluncuran IKP Pilkada Serentak 2020 yang dirilis Bawaslu RI, ujarnya, Provinsi Jambi masuk dalam kategori rawan empat besar untuk daerah yang melaksanakan Pilkada untuk pemilihan Gubernur, yang diikuti oleh 9 provinsi yang ada di Indonesia.

Selain pemilihan Gubernur Jambi, dalam Provinsi Jambi juga akan diikuti oleh 5 kabupaten/kota yang akan melakukan pilkada serentak. Salah satunya adalah Kota Sungai Penuh.

“Kota Sungai Penuh yang masuk dalam kategori rawan tertinggi, yaitu nomor satu di Sumatera dan nomor 8 nasional dari seluruh kabupaten kota dalam melaksanakan Pilkada serentak, dengan nilai 70,63,” tandas Paul.

Diakuinya, dengan adanya IKP tersebut bertujuan untuk mendeteksi dini semua kerawanan pada Pilkada serentak 2020.

“Selain itu, sebagai bagian dari alat Bawaslu untuk melakukan pemetaan potensi-potensi kerawanan yang bakal terjadi ada saat pelaksanaan Pilkada,” imbuhnya.

Menurutnya lagi, ini juga dalam rangka pencegahan yang dilakukan Bawaslu pada pelaksaan Pilkada serentak 2020.

“Untuk mengantisipasi kerawanan tersebut, kami akan mengajak tokoh masyarakat, agama, pemuda dan ormas lainya untuk bersama-sama menciptakan situasi kondusif,” tuturnya.

Disamping itu, tukasnya, potensi adanya calon petahana yang maju dan ketidaknetralan ASN bisa menjadi titik rawan di pilkada.

“Tentunya kami akan konsolidasi dengan pemerintah pusat, serta pihak KSN,” tegas Paul.

Berikut kabupaten dan kota diseluruh Indonesia yang masuk 15 besar dalam kategori paling rawan konflik pada Pilkada 2020 mendatang.

Ke-15 kabupaten-kota itu adalah, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Mamuju, Kota Makassar, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Kepulauan Sula, Kabupaten Mamuju Tengah.

Selanjutnya, Kota Sungai Penuh, Kabupaten Minahasa Utara, Kabupaten Pasangkayu, Kota Tomohon, Kota Ternate, Kabupaten Serang, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Sambas.

(aris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *