DPRD Kabupaten Merangin Kunjungi Siswi Korban Bully

 

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Komisi II DPRD Kabupaten Merangin yang di nahkodai oleh Muhammad Yani dari Fraksi Partai Nasdem mengecam para guru di SDN 33/VI Sei-ulak yang terindikasi menelantarkan anak didiknya sewaktu jam pelajaran, dan juga pihak Dinas Pendidikan yang terkesan tidak disiplin dalam menerapkan tugas dan fungsi seorang tenaga pengajar/guru didik.

Hal ini disebabkan adanya salah seorang siswi kelas VI SD yang terbaring di RSD Abunjdani Bangko akibat sering di bully oleh rekan-rekan sekelasnya.

Dengan kejadian tersebut Siti Nurjanah (13) mengalami trauma berat, semenjak kejadian tersebut Siti Nurjanah tidak berani melihat jika ada orang yang berpakaian dinas PNS, setiap bertemu dengan orang yang berpakain seragam PNS, dirinya selalu meminta ampun sambil mengankat kedua tangannya yang di letakkan di mutnya, sambil bilang minta ampun.

M.Yani Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Merangin yang sempat di jumpai diruangannya Selasa (10/3/2020), dan kebetulan baru selesai melihat kondisi Siti Nurjanah yang terbaring lemas di RSD, Abundjani Bangko.

“Kebetulan kami baru pulang dari rumah sakit meninjau kondisi Siti Nurjanah, setelah kami mendapat informasi dari warga dan juga kami membaca di media online, dan kami pantau langsung kondisinya,”ujarnya.

Menurut M.Yani pihak Disdikbud telah melakukan koordinasi dengan pihak keluaraga korban dan juga pihak sekolah.

“Tadi kami tanya ke pihak Disdikbud, ternya pihak Disdikbud sudah melakukan koordinasi dengan pihak keluarga dan juga pihak sekolah,” tambah M.yani.

Sementara Kadis Dinas Pendidikkan M.Zubir yang sempat di hubungi oleh media ini tidak menafik hal tersebut dan dirinya juga memerintahkan kepada pihak sekolah agar dapat menyelesaikan permasalahan tersebut secara kekeluargaan, dan dirinya juga berharap kepada seluruh kepala sekolah yang ada di Kabupaten Merangin agar meningkatkan kedisplinan disekolah masing-masing.

“Memang benar ada kejadian di sekolah SDN 33 Sei-ulak Kecamatan Nalo Tantan, dan persoalan tersebut kepala sekolahnya sudah saya pangil dan saya sarankan agar dapat menyelesaikan dengan cara kekeluargaan, dan juga kepada kepala sekolah yang lain agar meningkatkan kedisplinan di sekolahnya, agar jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” tandasnya.(Helmi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *