Polres Tanjab Barat Temukan Identitas Kerangka Manusia di Perkebunan Sawit

JAMBI.KABARDAERAH.COM — Akhirnya setelah melakukan penyelidikan dan mengumpulkan keterangan sejumlah saksi, identitas mayat dalam kondisi kerangka manusia tidak utuh di parit cacing perkebunan buah kelapa sawit di RT 01, Dusun Kampung Tengah, Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjab Barat, Jambi pada 20 April lalu mulai terkuak.

Korban adalah seorang wanita bernama Inah, berusia 18 tahun yang sejak 3 bulan lalu menghilang tidak diketahui rimbanya.

Kapolres Tanjab Barat AKBP Guntur saat dihubungi membenarkan terungkapnya identitas korban. “Saat ini, masih dalam penyelidikan. Diduga, korban tewas akibat pembunuhan berencana,” tegasnya, Kamis (30/4/2020).

Dia menambahkan, identitas korban terungkap setelah keluarga korban mengenali sejumlah ciri-ciri dari properti korban yang dikumpulkan petugas di TKP.

“Orang tua korban yang mengenalinya. Dia melihat dari properti yang kita kumpulkan dari TKP, yakni dari cincin dan sendal korban,” ujarnya.

Meski tidak mudah, namun pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan korban yang masih kelas 3 SMP di SMPN 1 Betara ini.

“Latar belakang korban memiliki kepribadian tertutup dan kurang bersosialisasi. Selain itu, korban mempunyai 15 saudara sehingga kurang mendapatkan pemantauan dari orang tuanya. Ini yang menyulitkan proses identifikasi,” papar Guntur.

Saat ini, petugas masih memburu pelaku yang menyebabkan Inah tewas dengan tidak wajar pada awal tahun lalu tersebut.

Sebelumnya, pada Senin tanggal 20 April lalu, saksi Rohmat dan Sugianto akan memasang bubu ikan di TKP. Saat akan membersihkan rumput untuk meletakkan bubu ikan disebuah kayu.

Betapa terkejutnya saksi, ternyata bukan kayu yang dilihat tapi sebuah tulang kerangka manusia. Tidak hanya itu, mereka juga menemukan kembali di sekitar TKP sehelai celana levis panjang berwarna putih dan pakaian dalam perempuan berwarna merah (bra).

(azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *