JAMBI.KABARDAERAH.COM — Dipastikan tahun ini 2.909 calon jamaah haji (CJH) di Provinsi Jambi batal berangkat ke tanah suci tahun 2021 atau 1441 Hijriyah.
Ini setelah adanya Keputusan Menteri Agama (KMA) 494/2020 tentang pembatalan CJH Indonesia. Meski demikian, pemerintah yang batal berangkat tahun ini akan berangkat pada musim haji tahun depan (2021 M/1442 H).
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jambi Muhammad mengakui adanya pembatalan tersebut. Dia menyampaikan terkait biaya perjalan haji yang sudah dibayarkan akan disimpan di rekening Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH) dan akan dikembalikan manfaatnya kepada jamaah.
Menurutnya, para jamaah hanya dapat menarik biaya pelunasan saja, namun biaya setoran awal atau pokok tidak bisa ditarik.
“Jika ada calon jamaah menarik setoran awal maka otomatis membatalkan rencana perjalanan hajinya,” tandas Muhammad, Rabu (3/6/2020).
Dengan kejadian ini, pihaknya berharap para calon jamaah untuk tidak menarik karena ada manfaatnya yang akan diterima oleh para jamaah menjelang keberangkatan tahun depan.
“Seandainya tahun depan ada kenaikan biaya perjalanan haji, maka bisa diambil dari manfaat tadi,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Kemenag Kota Jambi Rusli Adam mengatakan untuk kuota haji Provinsi Jambi ada 2.100 jamaah sedangkan untuk Kota Jambi 700 jamaah haji.
Dia menambahkan, tahun ini setoran awal Rp25 juta dan untuk pelunasan sekitar Rp33 juta. Sedangkan untuk pelunasannya sekitar Rp8 juta.
“Untuk mekanisme pengembalian setoran haji, nantinya kita akan menyurati kantor Kemenag untuk mengembalikan setoran haji para jamaah. Semua bank sudah tahu peraturan tersebut,” imbuhnya.
Diakuinya, untuk saat ini dadar tunggu haji di Kota Jambi mencapai 23 tahun.
Di Provinsi Jambi, kuota jamaah haji berdasarkan peraturan menteri agama (PMA) berjumlah 2.909 orang.
Mereka terdiri dari kategori jamaah yang berangkat pada tahun 2020 sebanyak 2.858 orang, dengan jamaah prioritas lansia 29 orang jamaah.
(azhari)
