Usman Ermulan Adu Akting di Film Bawang Merah

JAMBI.KABARDAERAH.COM — Mantan DPR-RI tiga priode dari Jambi, Usman Ermulan unjuk kebolehannya dalam film dogeng ‘Bawang Putih dan Bawang Merah’ yang di Sutradarai oleh Ana Adnan, Kamis (27/8/20

Dalam lakonnya, tokoh masyarakat Jambi yang terkenal ramah ini berperan sebagai Zaki yang merupakan seorang pensiunan guru. Zaki merupakan bapak dua anak yakni Boni dan Iga.

Dimasanya sebagai guru, Zaki terkenal guru yang humanis dan disukai oleh murid-muridnya. Hal itu, lantaran Zaki merupakan guru yang suka berdogeng di dalam kelas.

Boni dan Iga pun penasaran akan keseruan sang ayah saat mengajar sambil berdongeng. Akhirnya, mereka meminta sang ayah untuk bercerita tentang serunnya berdongeng, diantaranya tentang kisah bawang putih dan bawang merah.

“Saya berperan sebagai pensiunan guru, dan saya bercerita kepada anak-anak saya saat waktu saya mengajar suka berdogeng termasuk bercerita tentang bawang putih dan bawang merah,” Ujar Usman yang berperan sebagai Zaki di film tersebut.

Meski berlatar belakang seorang birokrasi, Usman tak begitu canggung memainkan perannya sebagai seorang Zaki. Dalam berakting dengan lawan mainnya ia terlihat begitu menikmati perannya.

“Saya tak mengira apa lagi berhayal untuk menjadi salah satu peran dalam film yang digarap oleh sutradara Ana Adnan itu,” tukasnya.

Kendati demikian katanya, pada saat menjabat anggota DPR RI pada tahun 1995 ia sempat disarankan main film oleh Rhoma Irama yang merupakan seorang bintang film serta musisi raja Dangdut yang saat itu satu profesi dengannya sebagai Dewan di Senanyan.

“Dulu Rhoma pernah bilang, ‘kamu ini cocoknya jadi bintang film aja. Nah, hari ini do’a Rhama Irama terkabulkan setelah sekian puluh tahun lamanya,” ujar mantan Bupati Tanjabbar dua priode itu sambil terkekeh.

Menurutnya, Film dogeng Bawang Putih dan Bawang Merah yang dikemas dengan judul ‘Istana Kapal’ produksi Ana Production itu syarat dengan nilai edukasi dan nilai kehidupan.

Ana Adnan sang sutradara mengaku Usman Ermulan memiliki bakat dalam seni peran, apa lagi kata dia Usman dalam perannya sebagai guru dan sekaligus sebagai orangtua yang humanis sejalan dengan kehidupannya sehari-hari.

Ia pun berharap, keterlibatan Usman Ermulan dalam film tersebut dapat menambah nilai jual dalam industri perfilman di Indonesia pada khususnya di Jambi.

Ana menceritakan bahwa film bawang putih bawang merah merupakan kisah dongeng yang melegenda di Indonesia, namun ditangannya film tersebut dengan versi yang berbeda dengan judul ‘Istana Kapal’

Dalam film tersebut, bawang putih dan bawang merah menggambarkan kisah kehidupan tentang dua orang kakak beradik yang memiliki sifat yang berbeda dengan seorang ibu tiri yang pilih kasih dan tidak adil.

“Saat ini kita tengah menggarap film anak-anak versi bawang merah dan bawang putih dengan judul istana kapal,” ungkap Ana saat disambangi dilokasi syuting, Selasa (25/8/20).

Menurut Ana, Film itu akan dipersembahkan untuk warga Jambi khususnya bagi-anak, karena film yang dikemas dengan judul ‘Istana Kapal’ syarat dengan edukasi.

“Karena film ini jadi contoh tentang keburukan dan kebaikan sifat seseorang,” imbuhnya.

Di film tersebut diakui oleh Ana, bawang putih merupakan kakak tiri dari bawang merah, dalam kisah itu memperlihatkan drama ketidak cocokan antara bawang merah serta ibu tirinya.

Bawang putih memiliki sifat karakter serta kepribadian yang rajin, baik, jujur dan rendah hati. Sementara, bawang merah memiliki sifat yang sombong, pemalas dan iri hati.

Dalam penggarapan film itu, karater bawang putih diperankan oleh Amel, ia merupakan sesosok anak yang humanis serta memiliki karater penyabar meski memiliki saudara tiri dan ibu tiri.

Dalam perannya, ia lakoni dengan penuh kesababaran, meski setelah ketiadaan orangtuanya, kakak tiri dan ibu tirinya kondisinya berubah dengan misi ingin menguasai harta peninggalan orangtuanya.

“Saya berperan sebagai bawang putih, saya senang aja jadi perannya,” ujar Amel dengan wajah imutnya.

Begitupun bawang merah di Film itu dilakoni oleh Zahra, ia mengaku senang dengan perannya itu. Bahkan, dalam project tersebut dirinya tidak canggung untuk beradu acting dengan lawan mainnya.

“Asyik aja, ini yang ke tiga kalinya (bermain film)”ujar Zahra dengan cerianya dilokasi syuting.

Sebelumnya, Ana sebagai sang Sutradara sekaligus sebagai rumah Production dalam pembuatan film tersebut mengaku memiliki beberapa kendala, karena para pemain tidak berasal dari teater.

“Tetapi hal itu tidak menjadi kendala yang berarti, pasalnya para pemain memiliki semangat ingin sukses dan belajar,” tukasnya.

Menurutnya, Film bawang putih dan bawang merah nantinya akan tayang di salah satu stasiun televisi swasta di Jambi.

Bahkan, wanita asal Jambi itu mengatakan saat ini telah memproduksi puluhan film layar lebar maupun FTV.

Maka dari itu, ia berharap ada peran pemerintah daerah sebagai pemerhati perfilman di Jambi, apa lagi katanya banyak kisah yang melegenda di Jambi yang patut di filmkan.

“Salah satunya tentang kisah perjuangan Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, beliau adalah tokoh sekaligus sejarah pejuang Jambi,” bebernya.

Penulis: Budi Harto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *