Berkat Sinergi Semua Pihak, Karhutla di Jambi Tahun 2020 Menurun Drastis

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Pejabat sementara (Pjs) Gubernur Jambi Ardy Daud mengatakan, bahwa luasan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi pada tahun 2020 ini menurun signifikan dibandingkan dengan tahun 2019.

“Dari hasil evaluasi tim Satgas Karhutla, untuk tahun 2020, ada penurunan yang sangat signifikan terhadap luasan karhutla yang terjadi dibandingkan dengan tahun 2019 yang lalu, luasannya 11.736 Ha. Sedangkan pada tahun 2020 berdasarkan laporan Kepala BPBD Provinsi Jambi terdapat 1.132 Ha,” ungkapnya, Selasa (1/12/2020).

Diakuinya, pemerintah juga telah melakukan klasterisasi terhadap seluruh perusahaan yang ada di lapangan, untuk memudahkan koordinasi.

“Tahun ini, Tim Polda juga telah menginisiasi aplikasi monitoring Karhutla Asap Digital. Kemudian kita mendirikan Posko di Sadu dan di Berbak,” jelas Ardy Daud.

Pjs Gubernur juga menyatakan bahwa tanggal 30 November 2020 Status Siaga Darurat Bencana Karhutla Provinsi Jambi berakhir.

Karena itu, pihaknya melakukan beberapa review untuk tindak lanjut tahun yang akan datang.

“Jadi sesudah tanggal 30 ini, satgas selesai, tetapi jajaran Forkopimda akan melanjutkan menyusun rencana kerja atau road map untuk penanganan karhutla di tahun 2021. Ini nanti akan disesuaikan kondisi iklim dan cuaca tahun 2021,” tukas Ardy Daud.

Dia menambahkan, dari hasil pantauan udara kondisi daerah lahan secara umum dalam kondisi basah

“Dari peninjau di beberapa tempat dari udara di perbatasan Sumsel, Tanjungjabung Timur, Bungo, Tebo, Batanghari dan kembali ke Jambi, secara umum, daerah-daerah yang kita takutkan kebakaran, justru malah basah,” ungkapnya.

Terpisah, Dirreskrimsus Polda Jambi Kombes Pol Edy Faryadi menyampaikan, keberhasilan menurunkan jumlah kasus karhutla tahun 2020 berkat kerjasama semua pihak.

“Disamping dukungan cuaca atau iklim sepanjang tahun 2020 ini, antara lain pemantauan, pengendalian lapangan dan operasi di darat yang dilakukan lebih cepat satu bulan sebelum musim kemarau oleh jajaran TNI, Kepolisian, Manggala Agni, masyarakat, dan tim terpadu sudah ada di lapangan untuk melakukan langkah-langkah,” ujarnya.

Disamping itu, katanya, Aplikasi Asap Digital sebagai sarana pembantu, alat bantu untuk memudahkan melihat secara visual, secara riil adanya asap dan api.

“Tetapi penurunan karhutla berkat kerja sama sinergi antara masyarakat dan juga pemerintah dan TNI/Polisi, karena adanya keinginan untuk memadamkan asap leih cepat. Dan kita akan memuat road ma untuk tahun 2021, semua akan dikaji secara baik,” tuturnya.

Sedangkan jumlah CCTV Asap Digital yang dipasang tahun 2020, sambung Edi sudah ditempatkan di 15 titik di wilayah yang sering terjadi karhutla, seperti Kabupaten Muarojambi dan Kabupaten Tanjungjabung Barat.

(azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *