Teror Buaya di Sungaigelam, Begini Penampakan di Penangkaran Buaya

JAMBI.KABARDAERAH.COM — Sejak beberapa hari lalu warga di dua desa, yakni di Desa Kebon IX dan Desa Talangkerinci, Kecamatan Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Jambi di teror serangkaian buaya.

Warga setempat menduga, buaya besar berukuran 4 hingga 5 meter tersebut diduga lepas ke sungai dari penangkaran buaya. Padahal, penangkaran buaya tersebut sudah tidak difungsikan lagi oleh pemiliknya.

Untuk mengetahui bagaimana kolam penangkaran buaya saat ini, pasca kejadian tersebut, kontributor MNC Portal Indonesia (MPI) berusaha menelisik ke lokasi penangkaran secara dekat.

Namun, pintu masuk penangkaran buaya yang terbuat dari kayu dikunci. Di pintu tersebut tertulis “Dilarang Masuk KUHP 551” masih jelas terlihat.

Meski didepan dipagari batu yang tidak diplester semen setinggi sekitar 3 meter, namun dari samping ke belakang hanya dipagari dengan drum sebagai pagarnya.

Tepat di pagar paling belakang itulah, kolam penangkaran buaya berada. Betapa terkejutnya yang melihat, kolam berukuran sekitar 20X20 meter tersebut terdapat sejumlah buaya.

Bila dicermati dari belakang rumah warga, hewan jenis reptil yang berada di kolam penangkaran ukurannya tidak beda jauh dengan buaya yang menteror warga selama ini.

Mulanya, suasana kolam yang tenang hanya terlihat tiga ekor buaya yang mengambang di permukaan kolam. Salah satu buaya, terlihat berenang dengan mata serta moncong panjang menuju pinggir kolam.

Tepat tengah hari disertai hujan rintik-rintik salah seorang jurnalis poto media nasional berteriak kecil. “Bang, bang, buayanya keluar semua. Makin banyak bang,” ujar Aan, nama akrabnya, Minggu (19/9/2021).

Tidak hanya itu, seorang YouTuber Jambi yang ikut buat konten, Doribae TV terbelalak menyaksikan kemunculan buaya-buaya tersebut. Bahkan, dia sempat menghitung jumlah buaya yang nongol di permukaan air kolam.

“1, 2, 3, 4, 5 …. Wah banyak. 20 ekor ada ini. Besar-besar, ini sudah monster buaya,” sebut Dori.

Tak ayal, pemburu berita dan momen tersebut dibuat terkejut lagi. Betapa tidak, disaat buaya muara tersebut diberi makan seseorang dari dalam kolam, terlihat buaya-buaya tersebut beringas.

Hewan predator tersebut langsung berebut daging ular yang disuguhkan. Suasana percikan air kolam akibat buaya makan memperlihatkan keganasan hewan berkulit tebal tersebut.

Bahkan sejumlah anak-anak yang melihat dari kejauhan menjadi takut. Apalagi ada yang lepas dari penangkaran, membuat kebiasaan mereka mandi di sungai terhenti.

“Takut pak, kagek ada buaya. Baiknya, buaya yang di dalam situ (penangkaran) bisa dipindahkan biar aman kami,” harap Wandi salah seorang dari mereka.

Sekretaris Desa (Sekdes) Kebon IX, Sungaigelam, Kabupaten Muarojambi, Jambi, Ibu Mujiah saat dihubungi mengaku hari ini tidak ada penangkapan buaya.

“Kemarin (beberapa hari lalu) sudah ada. Tiga ekor buaya yang ditangkap tim BKSDA Jambi,” ujarnya singkat.

Sebelumnya, Sartono yang bertugas sebagai Polisi Kehutanan BKSDA Jambi, mengakui ada dua ekor buaya telah ditangkap di sungai.

“Ada dua buaya yang kita tangkap, yang pertama di kolam ikan dekat masjid, Desa Kebun Sembilan dan kedua di sungai di Desa Talang Kerinci,” tuturnya.

Diakuinya, untuk melakukan penangkapan terhadap buaya-buaya tersebut, tim BKSDA menyiapkan peralatan lengkap, mulai dari setrum listrik, tali dan umpan ayam dengan tujuan memancing buaya muncul ke permukaan sehingga mudah ditangkap.

“Kita kesulitan menangkap buaya di sungai sudah menggunakan berbagai macam umpan, namun tidak muncul. Akhir, tim BKSDA menggunakan setrum listrik banyak sehingga muncul dan langsung ditangkap,” ungkapnya.

Dia menyebutkan, ukuran buaya yang ditangkap pertama di Desa Kebun Sembilan, panjangnya tiga meter untuk ukuran buaya ditangkap di sungai Desa Talangkerinci panjangnya 5 meter.

“Semua dibawa ke kandang BKSDA Jambi. Total selama tiga hari kita menangkap buaya sudah tiga ekor buaya,” tukasnya.

Dirinya menambahkan, masih belum mengetahui apakah buaya-buaya lepas dari kandang penangkaran atau tidak. “Yang pastinya kita tangkap buaya di sungai, kerena meresahkan masyarakat,” tukasnya.

Buaya air asin juga merupakan predator yang tangguh. Dengan ukurannya tersebut, ia mampu memakan hampir semua hewan.

Dianggap hewan yang berbahaya bagi manusia, buaya air asin sebenarnya lebih suka menghindari manusia.

Bagaimanapun, buaya air asin menunjukkan agresi terhadap manusia, sebagian, karena teritorialnya yang kuat.

Panjang gigi buaya air asin bisa mencapai 13 cm. Tak heran jika reptil ini memiliki gigitan paling kuat di antara hewan-hewan lainnya.

 

Nama ilmiah: Crocodylus porosus

Kecepatan: 24 – 29 km/jam (di dalam air, dalam jarak dekat)

Lama hidup: 70 tahun (Dewasa)

Famili: Crocodylidae

Filum: Chordata

Panjang: Jantan: 4,3 – 5,2 m (Dewasa), Betina: 2,3 – 3,5 m (Dewasa)

Massa: Jantan: 410 – 520 kg (Dewasa), Betina: 76 – 100 kg (Dewasa)

(azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *