Karhutla di Lokasi Ledakan Sumur Minyak Ilegal, Petugas Terkendala Jalan

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Ledakan sumur minyak ilegal di Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi beberapa waktu lalu hingga menyebabkan kebakaran hebat hingga kini masih belum bisa diatasi. Bahkan, akibat kejadian itu menghanguskan lebih dari 2 hektar hutan disekitarnya.
Meski sudah berusaha dipadamkan melalui udara dengan helikopter water bombing, tapi sejumlah kendala menjadi faktor utama upaya pemadaman.
Menurut Danrem 042/Garuda Putih (Gapu) Brigjen TNI Zulkifli, guna memadamkan api tersebut, saat ini tim Satgas karhutla tengah membuat jalan menuju lokasi sumur minyak ilegal.
Diakuinya, saat ini tim sedang menyiapkan jalan sepanjang kurang lebih 7 km ke lokasi sumur minyak yang terbakar. Selain itu, untuk mempermudah petugas juga menyiapkan beberapa alat berat.
“Kita menyiapkan jalan untuk ke lokasi. Saat ini disana sudah ada 4 alat berat yang sudah dioperasionalkan di lapangan untuk memperbaiki jalan menuju lokasi,” ungkapnya, Kamis (23/9/2021).
Selain itu, sambungnya, tim Satgas juga akan membangun tiga jembatan menuju lokasi. Jalan tersebut, kata dia, nantinya akan digunakan oleh tim ahli yang akan membawa peralatan menuju ke lokasi kebakaran.
“Kita lihat dari hari pertama sampai sekarang, apinya sudah stabil namun tetap hidup,” ujar Danrem.
Danrem menambahkan, pihaknya masih menunggu persiapan jalan dan akan segera berkoordinasi dengan SKK Migas dan PetroChina.
“Saya juga minta pihak Pertamina untuk bisa menurunkan tim yang ahli untuk memadamkan api di lokasi kebakaran,” harap Zulkifli.
Terpisah, Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo meminta agar personel tim gabungan dalam proses pemadaman untuk tidak memaksakan diri. Pasalnya, dia tidak ingin ada korban pada saat pemadaman kebakaran lahan dilakukan.
“Jadi pada waktu pemadaman, saya minta jangan dipaksakan Pak Kapolsek. Saya dapat informasi bahwa saat ini masih ada bau gas, tolong diingatkan kepada sopir alat berat dan personel yang ada didalam bahwa keamanan dan keselamatan adalah yang utama,” ujarnya.
Tidak hanya itu, Kapolda juga meminta kepada Kapolsek Bajubang untuk menyampaikan kepada Kapolres Batanghari bahwa dirinya akan terbang kembali untuk melihat dimana posisi jalur terdekat menuju ke lokasi.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan strategi dalam pemadaman, yakni membuat agar api tidak merambah ke sebelahnya.
“Nanti pakai alat berat, kita kasih perimeter. Jadi pada pelaksanaannya, ingat betul, jangan sampai membahayakan jiwa petugas,” harap Rachmad.
Untuk diketahui, insiden meledaknya sumur minyak ilegal (ilegal driling) milik oknum polisi Batanghari di Desa Bungku, Kabupaten Batanghari, Jambi akhir pekan lalu masih belum bisa dipadamkan.
“Sampai saat ini kondisi api masih belum padam, dan dengan ketinggian api mencapai 20 meter,” terang Direskrimsus Polda Jambi Kombes Pol Dany Sigit Setiyono.
Tidak hanya itu, lobang sumur ilegal tersebut juga memiliki sumber gas, sehingga menyebabkan api susah untuk dipadamkan.
Untuk meminimalisir terjadinya kebakaran hutan yang meluas, sambungnya, tim gabungan dari pemerintah provinsi, stakholder hingga perusahaan yang berada disekitaran lokasi sumur ilegal langsung melakukan mitigasi.
Menurut Sigit, hal tersebut segera dilakukan, karena saat kejadian, semburan api terbawa sungai-sungai yang berada di lokasi, dan mengalir ke sejumlah lahan lainnya.
Diakuinya, sebanyak 110 operasi water bombing telah dilakukan. Untuk totalnya, ada 400 ton air untuk melokalisir kebakaran hutan dan lahan serta pemadaman di titik sumur.
Dia menambahkan, pihak Polda Jambi sudah berkordinasi dengan Dirjen Migas, untuk mitigasi kebakaran, Pertamina dan perusahaan sekitar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *