Study Siskeudes Dan SipAdes Perangkat Desa Tahun 2021 Kabupaten Merangin

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Dalam upaya mengawal transparansi pengelolaan keuangan desa, BPKP bersama Kementerian Dalam Negeri membangun Aplikasi Siskeudes dan SIpAdes.

Menurut survey BPKP pada tahun 2014, pengetahuan SDM perangkat desa sangat minim dalam hal keuangan desa, padahal uang yang harus dikelola di desa sangat banyak. Siskeudes adalah aplikasi gratis yang dapat menjadi solusi.

Siskeudes didistribusikan secara cuma-cuma (gratis) melalui pemerintah kabupaten/kota kepada desa di seluruh Indonesia. Pelatihan Siskeudes bagi perangkat desa maupun pembina di tingkat kabupaten/kota biayanya dianggarkan dalam APBD masing-masing.

Selain gratis, Siskeudes juga memiliki banyak keunggulan. Oleh karena itu, berbagai kalangan, mulai dari Komisi XI DPR RI, Presiden Joko Widodo, hingga Ketua KPK menghimbau agar Siskeudes dapat diimplemetasikan oleh desa-desa di seluruh Indonesia. Saat ini, 69.875 dari total 74.957desa telah mengimplementasikan Siskeudes.

Dan tidak pula ketinggalan desa- desa yang ada di Kabupaten Merangin, seperti yang ditelusuri oleh Media ini, pada hari Kamis (23/09/21) sekira pukul 16.30 Kabupaten Merangin memberangkatkan beberapa para perangkat desa ikut dalam menimba ilmu Siskuedes dan SipAdes untuk mentrasparansikan keuangan di desa masing masing agar dana yang dikucurkan oleh pemerintah Pusat dapat di manfaatkan untuk keperluan desa sesuai dengan tupoksinya masing-masing.

Seperti yang dijelaskan oleh Saryono salah seorang panetia pelaksana Bintek Siskuedes SipAdes. “Pelatihan siskudes dan sipades di mulai pada hari Rabu (22- 23/09/21) di Hotel Merangin yang di ikuti kurang lebih 40, Desa yang menganggarkan angaran TA.2021. Dan sudah lengkap sesuai tahapan dan ketentuan Dinas PMD yaitu telah menyampaikan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) Tahap satu dan BLT sampai bulan September serta pajak dengan pelatihan, dan ini diharapkan menambahkan dan meningkatkan SDM perangkat Desa khusunya bagi para kaur keuangan dalam melakukan pelaporan sistim keuangan Desa yang serba online,” tandas Saryono. (Helmi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *