Dua Ekor Buaya 400 Kg Berhasil Dievakuasi Tim BKSDA Jambi Hari ini

JAMBI.KABARDAERAH.COM — Tim evakuasi Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi akhirnya berhasil menangkap satu ekor buaya di lokasi penangkaran buaya di Desa Kebon IX Sungaigelam Kabupaten Muarojambi, Jambi, Sabtu (25/9/2021).

Upaya tersebut bukanlah mudah, petugas harus dijerat petugas dengan tali yang sudah dipersiapkan. Setidaknya, belasan petugas BKSDA Jambi dibantu warga serta Bhabinkamtibmas dan Bhabinsa setempat ikut serta dalam melakukan evakuasi.

Setelah sekitar satu jam melakukan penjeratan, barulah seekor buaya yang belum diketahui jenis kelaminnya berhasil ditangkap.

Namun, untuk mengangkat buaya dengan berat sekitar 400 kg tersebut, petugas dan warga harus berkeringat jagung. Pasalnya, untuk menariknya ke tempat evakuasi jaraknya hingga 20an meter.

Untuk mempermudah penarikan buaya, petugas harus menggunakan tali seling dari mobil dinas Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Setelah buaya di darat, petugas langsung menutup mata buaya dengan karung goni. Agar lebih aman lagi, moncong buaya harus diikat dengan tali dan selasiban berkali-kali termasuk di keempat kakinya.

Kepala Tim Penyelamat Satwa BKSDA Jambi, Sahron mengakui penangkapan puluhan buaya berusia 20 hingga 30 tahun ini tidaklah mudah.

“Ini dilakukan secara manual, awalnya kita coba jerat dengan tali. Setelah berhasil ditangkap kita ikat moncongnya, matanya kita tutup karung goni, barulah kita evakuasi bersama-sama ke dalam kotak,” ungkapnya, Sabtu (25/9/2021).

Diakuinya, upaya penangkapan buaya-buaya tersebut setelah adanya teror buaya yang lepas dari kolam penangkaran beberapa waktu lalu.

“Ya benar. Penangkapan ini agar tidak terjadi ancaman buat manusia. Saat ini baru dua ekor kita tangkap,” tukas Sahron.

Rencananya, usai ditangkap semua buaya tersebut akan dipindahkan ke lokasi di Bulian, Kabupaten Batanghari, Jambi.

Itu tanpa alasan. “Semua perlu perijinan dari kementrian. Nantinya, kita juga koordinasi untuk lokasi wilayah potensi lokasi dilepasliarkannya dimana. Jadi saat ini, tahap rehabilitasi dulu di Bulian,” kata Sahron.

(azhari)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *