JAMBI.KABARDAERAH.COM — Mas Boy sapaan akrab dari Kardiyanto Ketua APDESI Kabupaten Tebo ‘ogah’ menanggapi pertanyaan terkait kisruh perjalanan Bimtek yang menelan anggaran 10 juta perorang beberapa waktu lalu.
Menurutnya, persoalan itu sudah disampaikan kepada pihak DPRD Tebo pada saat melalukan pertemuan dengan sejumlah pihak terkait berubahnya perjalanan bimtek yang semula di jadwal ke Pulau Lombok. Namun perjalanan itu dialihkan ke Jakarta dan Bandung.
“Kemarin sudah saya sampaikan di DPRD, saya lagi dijalan,” ujarnya sambil menutup sambungan teleponnya, Jum’at (29/10/21).
Sebelumnya berbagai pihak sangat menyayangkan perjalan bimtek para perangkat desa di Kabupaten Tebo tersebut. Pasalnya, perjalan itu dianggap menghamburkan uang rakyat ditengah terseok-seoknya anggaran pemerintah di hantam Covid-19.
“Apa urgensinya perjalanan tersebut, sedangkan kondisi keuangan kita tengah hancur akibat pandemi Covid-19,” ujar Zakir Mubarak, Ketua Umum Himaste beberapa waktu lalu.
Begitupun ia menegaskan kepada pihak penegak hukum untuk mengaudit perjalanan bimtek desa di Kabupaten Tebo. Menurutnya, disinyalir kegiatan bimtek sebagai ajang menggerogoti uang rakyat.
Karena menurut Muzakir, ada beberapa data yang diterima olehnya, diantaranya mulai dari laporan SPJ perjalanan bimtek desa yang dilakukan sebelumnya. Maka dari itu, ia menduga perjalanan bimtek ada persekongkolan antara pihak PMD, APDESI dan panitia penyelenggara atau event organizer (EO) untuk mencari keuntungan dari kegiatan tersebut.
“Akan kami bongkar dan seret kemeja hukum semua perjalanan bimtek desa di Kabupaten Tebo, jangan sampai uang rakyat digerogoti oleh orang yang tidak bertanggungjawab,” tukasnya.
Penulis: Redaksi
