Geliatkan Wisata, Havis Usul Pembangunan Kereta Gantung Menghubungkan Kota Jambi dan Objek Wisata Candi Muaro Jambi

 

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Potensi wisata di Provinsi Jambi tak kalah menarik dengan berbagai daerah lainnya. Namun, keberadaanya seolah tak ada perhatian serius terhadap pengembangannya.

Contohnya, di Kabupaten Muaro Jambi terdapat kawasan wisata Candi yang dinilai pengelolaannya masih belum maksimal, padahal Candi ini merupakan situs terbesar di Indonesia.

Candi Muaro Jambi merupakan salah satu Candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang berada di Kabupaten Muaro Jambi, Jambi. Berbagai bukti artefak peninggalan zaman Kerajaan ditemukan dikawasan Candi itu.

Namun, keberadaan kompleks Candi Muaro Jambi yang memiliki luas 3.981 hektar itu belum memiliki dampak signifikan terhadap pendapatan asli daerah (PAD) serta pada peningkatan ekonomi kreatif kerakyatan.

Kamaludin Havis, Anggota DPRD Provinsi Jambi menilai perlu adanya sirginitas berbagai pihak dalam mengembangkan kawasan tersebut terutama bagaimana menjadikan Candi itu sebagai icon daerah Jambi.

“Harus ada terobosan-terobosan bagaimana Candi Muaro Jambi ini menjadi Icon daerah Jambi, bagi orang jika ke Jambi belum datang ke Candi Muaro Jambi mereka mengganggap belum ke Jambi,” ujarnya, Selasa (16/11/21).

Menurut Politisi dari PPP itu, salah satu terobosan yang diambil oleh pemerintah baik ditingkat provinsi maupun kabupaten bagaimana membangun sebuah akses yang menjadi daya tarik oleh pengunjung.

Diantaranya, Anggota Komisi IV itu menawarkan konsep jangka panjang yakni dengan membangun Kereta Gantung yang menghubungkan dari kawasan ancol Kota Jambi ke Kompleks Candi Muaro Jambi.

Ide itu menurutnya, selain untuk menjadi daya tarik tetapi konsep itu diyakini mampu meningkatkan gairah ekonomi masyarakat. Apalagi, pembangunan itu menghubungkan antar dua daerah yang akan potensial terhadap pelaku usaha.

“Memang ini adalah ide gila karena harus mengeluarkan anggaran yang besar, tapi konsep ini menjadi daya tarik wisatawan dan icon Jambi yang akan berimbas pada peningkatan ekonomi. Perhotelan, kuliner akan terjadi peningkatan pengunjung,” kata dia menjelaskan.

Kemudian kata dia, pihak pemerintah bisa saja melibatkan pihak ketiga untuk pembangunannya, karena disadarinya pembangunan kereta gantung tersebut butuh anggaran yang besar.

“Selain dari pihak ketiga, pemerintah daerah bisa menggunakan anggaran CRS pihak perusahaan, berapa banyak perusahan di Jambi ini, itu harus dimanfaatkan untuk pembangunan,” terangnya.

Maka dari itu, ia menegaskan kepada pemerintah untuk segera mengambil langkah kongkrit. Apa lagi, Candi Muaro Jambi saat ini terancam gagal menjadi warisan dunia. Pasalnya, sejak tahun 2009 lalu sudah masuk menjadi daftar tunggu di UNESCO untuk menjadi warisan dunia.

Terancamnya menjadi warisan dunia, diantaranya sekitar area Candi Muaro Jambi masih banyak menyimpan persoalan, yang seharusnya kawasan candi harus terbebas dari kawasan aktifitas industri.

Menurutnya, jika persoalan yang ada dikawasan situs Candi Muaro Jambi belum selesai maka pihak UNESCO akan tutup mata dan telinga terhadap Candi Muaro Jambi. Maka dari itu, ia meminta kepada pemerintah harus memiliki tanggungjawab bagaimana menjadikan candi Muaro Jambi sebagai wisata unggulan di Jambi.

Penulis: Budi Harto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *