Koramil 09/Telanaipura Hadirkan Sikap ing ngarso sung tulodo di Wilayah Binaan

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Semboyan ing ngarso sung tulodo (teladan) merupakan salah satu semboyan hasil buah pemikiran dari bapak Pendidikan Nasional Ki Hadjar Dewantara yakni “Selalu memberi contoh” telah banyak diadopsi sebagai fondasi pendidikan di Indonesia.

Dalam konteks membangun kepemimpinan, semboyan tersebut sangat relevan untuk diterapkan. Terlebih dalam konteks Pembinaan Teritorial (Binter) oleh aparat kewilayahan (Babinsa).

Terhadap warga di wilayah binaan semboyan tersebut menjadi prioritas Babinsa Koramil 415-09/Telanaipura dalam membangun kedekatan dan komunikasi kreatif dengan warga.

Seperti yang dilakukan oleh Babinsa Pematang Sulur Kec. Telanaipura, Sertu Herlan Kurniawan dan Lurah Pematang Sulur. Saat libur akhir pekan, bukannya ia gunakan kumpul bersama dengan keluarganya, namun malah digunakan kumpul bersama dengan warga melakukan gotong royong bersama membersihkan drainase yang ada dilingkungan tersebut.

Tidak hanya memberi perintah dan bertindak sebagai pengawas saja saat gotong royong, namun Herlan juga turun memegang cangkul membantu membersihkan drainase layaknya warga lain.

“Warga butuh dorongan dan pendampingan dari Babinsa saat melakukan gotong royong. Mereka selalu menghormati Babinsa sebagai aparat yang bisa diajak kerjasama. Untuk meresponnya, saya juga turun ikut apa yang mereka kerjakan.” jelas Herlan.

Ditemui di sela-sela kesibukannya, Danramil 415-09/Telanaipura Mayor Inf Widi Purwoko, SE membenarkan aksi nyata Babinsanya. Menurutnya tidak setiap hari libur dapat dimanfaatkan untuk keluarganya. Namun sering digunakan untuk melakukan pendekatan dengan warga di wilayah binaannya.

Dalam setiap pemberian “Jam Komandan” Mayor Widi selalu menekankan kepada semua Babinsanya untuk terus bertindak sebagai penggerak warga untuk melakukan gotong royong bersama peduli terhadap lingkungannya.

Gotong royong merupakan ciri khas dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan sudah mendarah daging, bahkan menjadi kepribadian bangsa dan merupakan budaya yang telah berakar kuat dalam kehidupan masyarakat.

“Oleh sebab itu, seorang Babinsa harus piawai memanfaatkan moment gotong royong sebagai sarana untuk melakukan pendekatan dan komunikasi dengan masyarakat,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *