Kepsek SMPN 24 Merangin Diduga Tidak Memanfaatkan Dana BOS Dengan Benar dan Tepat

JAMBI.KABARDAERAH.COM – Sungguh miris wajah Sekolah Menengah pertama Negeri SMPN.24 Merangin, Kecamatan Tabir Ilir, Kabupaten Merangin, Jambi. Kondisinya terkesan tidak terawat.

Hal ini diketahui Kepsek SMP Negeri 24 yang berada di Desa Ulak Makam ini tidak melakukan perawatan ringan sekolah dan perbaikan ringan mobiler serta tidak terurusnya sanitasi.

Dari pantauan wartawan JAMBI.KABARDAERAH.COM dan Figurnews.com Kamis (11/8/22) kondisi gedung sekolah mengalami banyak kerusakan terlihat beberapa plafon dan jendela sisi ruang kelas yang hancur, bahkan terlihat juga salah satu yang amat diperlukan oleh sejumlah murid yakni WC .

Diduga, pihak sekolah sejak beberapa tahun yang lalu tidak pernah melakukan rehab ringan untuk merawat gedung sekolah tersebut.

Padahal, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan (Kemendikbud) telah mengucurkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk dipergunakan sebagai dana penunjang kegiatan belajar-mengajar di setiap sekolah di seluruh Indonesia.

Dari hasil pantauan dilapangan beberapa warga setempat menyampaikan bahwa sudah lama terlihat keadaan sekolah seperti demikian,”tak bertuan”

Selanjutnya team media ini mendengar langsung ucapan dan perkataan dari pihak sekolah yaitu bendahara sekolah dan Waka sekolah. “Benar bang untuk saat ini penggunaan dana bos kami hanya untuk bikin papan merek dan beli laptop dan kalau memang untuk pisik kami terus terang belum ada sama sekali tapi hanya kemaren kami benari plafon perpustakaan,” Ucap bendahara sekolah.

Untuk itu kepada Pemerintah Kabupaten Merangin melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Merangin agar mengevaluasi kepala sekolah yang tidak bisa atau tidak mau merawat sekolah dengan anggaran dana Bos. Karena penggunaan dana bos telah diatur berdasarkan juklak dan juknis BOS terkait penggunaannya.

Terpisah kepala sekolah SMPN 24 Merangin Zulkarnaini S.pd saat dijumpai diluar sekolah tidak menapik adanya hal demikian di sekolahnya, dan memang dirinya baru menjabat di sekolah tersebut, tapi anggaran dana BOS belum bisa di maksimalkan.

“Sayakan baru di situ, kalau untuk kondisinya memang seperti itulah dari awal saya disitu dan sampai sekarang, kalau untuk memperbaiki semua kita butuh dana yang banyak, kalau dana BOS sebatas mana lah,”tandasnya.

(helmi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *