JAMBI.KABARDAERAH.COM – Merangin. Setelah Enam kecamatan yang berada dalam Daerah Pemilihan (Dapil) 2 Merangin menyatakan siap mendukung pasangan nomor urut 01, kali ini kecamatan Tabir Ilir tak mau ketinggalan, mereka ikut menyatakan sikap siap sapu bersih suara di Tabir Ilir dan dipersembahkan untuk kemenangan Nalim-Nilwan (Menawan) pada Pilkada Merangin 2024.
Pernyataan sikap dukungan ini disampaikan secara langsung oleh Sayuti selaku tokoh Tabir Ilir pada pengukuhan tim pemenangan Nalim-Nilwan Kecamatan Tabir Ilir, di lapangan bola kaki Desa Ulak Makam Selasa (29/10/24).
“Kita selaku orang Tabir Ilir dan bagian dari Tabir Raya, maka sepatutnyalah mendukung bahkan memenangkan Nalim yang merupakan warga Tabir Raya, tidak hanya sebagai orang Tabir saja, namun lebih dari itu, Pak Nalim-Nilwan adalah sosok pemimpin yang pernah berbuat kepada Merangin, kinerja mereka berdua ini sudah terbukti, dan ini tentu bukanlah hanya sekedar Janji saja.
Kemenangan Nalim-Nilwan adalah harga diri kita selaku orang Tabir Raya, oleh karena itu maka suara Tabir Ilir pada Pilkada Merangin 2024 ini harus kita ‘Sapu Bersih’ dan kita persembahkan untuk kemenangan Nalim-Nilwan, dan kemenangan tersebut kita beri 80 Persen,” jelas Sayuti
Harapan kemenangan Nalim-Nilwan termyata juga datang dari Mujaini selaku tokoh Desa Kota Raja.
“Tabir Ilir ini memang sangat membutuhkan kepemimpinan Pak Nalim-Nilwan, karena di daerah kita ini sangat banyak hal yang harus mendapat perhatian dari pemerintah Kabupaten, salah satunya adalah insprastrukur jalan, nah oleh itu harapan kita ini kita sandarkan kepada Nalim-Nilwan,”harap Mujaini dan disambut dengan kata kata “setuju” Oleh semua yang hadir.
Dalam acara yang sama, Herman Efendi yang merupakan politikus handal di Kabupaten Merangin ini hadir membakar semangat juang warga Tabir Ilir dalam memenangkan pasangan nomor urut 01.
“Kita tak punya alasan lain selain memenangkan Nalim-Nilwan dan mengantarkan putra terbaik Tabir Raya ini menjadi Bupati Merangin periode 2024-2029, kemenangan Pak Nalim tak bisa ditawar tawar lagi, dan ini merupakan harga mati,” tandas Herman Efendi.(***)