Sekolah Islam Al Azhar 57 Jambi Distribusikan 360 Paket Daging Korban

Ketua Umum Yayasan Muslim Jambi Arijani Lasmawati

Jambi, KD — Sebagai bentuk bentuk kepedulian Al Azhar 57 Jambi  yang berkomitmen menjadi sekolah berbasis Agama Islam yang tidak hanya mengedepankan aspek ilmu pengetahuan teknologi (iptek) dan iman dan taqwa, sekolah ini juga mengajarkan siswanya untuk berkorban.

Di bawah naungan Yayasan Muslim Jambi bekerja sama dengan Yayasan Pesantren Islam Al Azhar Pusat Jakarta sebanyak 4 ekor sapi dan 4 ekor kambing disembelih pada Hari Raya Idul Adha 1438 Hijriyah.

Ketua Umum Yayasan Muslim Jambi Arijani Lasmawati selaku penyelenggara Sekolah Islam Al Azhar 57 menyampaikan, kegiatan ini merupakan implementasi dari program pembelajaran di lingkungan Sekolah Islam Al Azhar 57 Jambi yang mempunyai visi dan misi mengembangkan kecerdasan anak.

Menurutnya, tidak hanya di bidang kognitif namun juga kecerdasan di bidang sosial, emosional  dan sptiritual ini diwujudkan dalam bentuk kegiatan amaliyah yang memberi kemaslahatan bagi umat khususnya di sekitar sekolah dan masyarakat Jambi pada umumnya.

“Ini merupakan program dari pusat, yang mana merupakan sedekah, infak para siswa di sekolah dan sumbangan para donatur,” katanya saat di lokasi pemotongan hewan korban di kawasan Sekolah Islam Al Azhar 57 Jambi di kawasan Citra Raya, Mendalo, Kabupaten Muarojambi, Jambi, Sabtu (2/8/2017).

Sebagai lembaga islam, ujarnya, sudah sepatutnya amanah ini disalurkan buat kemaslahatan umat. “Kita distribusikan hewan korban ini sekitar 360 paket untuk warga sekitar yang kurang mampu, agar mereka bisa mencicipi daging korban.”

Sebagai bahan pembelajaran, para murid selalu dilibatkan. “Mereka ini bukan hanya berinfak saja, namun dilibatkan dalam pengenalan hewan korbannya, yakni sapi dan kambing,” tutur istri Komjen Pol Lutfi Lubihanto ini.

Arijani memberikan daging korban

Meaki demikian, sambungnya, para anak-anak tidak diperkenankan melihat detik-detik penyembelihan hewan korban.

“Mereka masih belum kuat mental dan belum bisa menerima. Nantinya cukup diterangkan pihak sekolah, saat pembagian korban. Satu kupon untuk satu kilogram,” imbuh Arijani. (azhari)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *