Fasha Tinjau Proyek Pedestrian dan Drainase

 

JAMBI.KABARDAERAH.COM — Walikota Jambi Syarif Fasha bersama PU Kota Jambi, aparat kecamatan serta Lingkungan Hidup meninjau langsung proyek-proyek pembangunan pedestarian dan Drainase di kawasan Terminal Rawasari. Jum’at  (5/06/20).

Selain itu juga adapun proyek di kawasan Sumantri Brojonegoro pembangunan pedestarian dan pelebaran badan jalan juga.

Dalam kesempatan itu, Fasha menjelaskan bahwa Pedestarian di buat untuk memberikan kenyamanan bagi pejalan kaki dengan lebar sekitar 4 meter Pedestarian yang akan ditanami pepohonan tabebuya. “Saya ingin buat bahwa kawasan ini seperti Jepang yang dimana pada saat bunga-bunga tumbuh akan seperti pohon-pohon sakura di kawasan Sipin ini,” Jelasnya.

“Kami juga meninjau pembuatan jalan beton dan drainase di daerah dekat lapangan golf di depan kantor KPU serta perumahan aurduri dengan pembetonan rigid jalan-jalan di lingkungan komplek perumahan aurduri,” Sambungnya.

Tahun 2020 ini pemerintah Kota Jambi sengaja fokus pekerjaan fisik yang tetap dilaksanakan karena merupakan salah satu antisipasi tenaga kerja sektor informal agar tidak terkena dampak PHK atau yang tidak mendapatkan pekerjaan.  “Karena sektor jasa, sektor konstruksi ini pekerja informal yang ada 30% dari tenaga kerja yang ada di kota Jambi, kalau ini kita matikan maka habislah kita semuanya,” Ungkapnya.

Dalam hal ini mendapatkan efek yang besar, maka dari itu dana pembangunan tetap dilanjutkan dengan membuat satu sisi dari sebelah kiri jalan yang di ketahui lahan sangat besar.

Proyek pembangunan yang terdapat di kawasan terminal rawasari, Fasha mengaku sangat puas dengan hasil pekerjaan.  “Cuman tadi ada beberapa pembesian yang mungkin pas di sambungan dan juga wire mesh itu juga satu lapis tapi memang RAB nya satu lapis,” Katanya.

“Saya juga tidak bisa perintahkan dua lapis, kecuali kalau dia dua lapis dipasang satu lapis, tapi karena RAB nya hanya satu lapis Ya sudah lanjutkan yang pasti sambungannya harus lebih kuat lagi,” Sambungnya.

Program pembangunan yang terdapat di sipin adalah sambungan box-box drainase dengan sistem pengecoran free cash.

Fasha mengatakan bahwa sambungan-sambungan belum simetris, ia meminta agar sambungan di isi siar dan jangan ada jarak. “Karena jarak itu akan menghambat aliran air dan akan menjadikan tumpukan tumpukan sampah,” tuturnya.

Dirinya sudah Intruksikan ke PDAM untuk standby dan melihat kalau ada pipa yang pecah agar di pindahkan atau digeser secepat mungkin.
Kemudian kepada camat, Fasha meminta jangan ada bangunan-bangunan yang menghalangi pembangunan-pembangunan tersebut. “Apalagi bangun nanti sampai tidak punya izin tidak sesuai pembangunan dan akan di perintahkan untuk bongkar,” pungkasnya.

Diketahui anggran untuk pembangunan ini sekitar 10 Miliar dan untuk daerah pasar terdapat 7,5Miliar yang dimana terdapat jarak 600 meter dan di Sipin kurang lebih 800 meter.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *