Atasi Konflik Agraria, Ketua HKTI Jambi Sarankan Petani Diberikan Sistem Inti Plasma

 

JAMBI.KABARDAERAH.COM — Konflik lahan antara petani dan pihak perusahan di Provinsi Jambi terus saja terjadi, dan nyaris tidak ada solusi yang diberikan oleh pemerintah.

Akibat dari itu ribuan para petani yang tergabung dengan Serikat Petani Indonesia (SPI) Jambi gelar aksi demo hingga menginap di kantor Gubernur Jambi sejak 23 September lalu.

Kondisi tersebut, membuat Drs Usman Ermulan, MM, Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jambi ikut prihatin dan menemui para petani yang tengah menunggu keadilan dari pemerintahnya itu.

Dihadapan para petani itu, mantan DPR RI tiga priode itu memberikan sebuah solusi, diantaranya akan meminta pihak perusahan melalui pemerintah untuk memberikan lahan kepada petani melalui sistem inti plasma.

“Ditengah konflik ini pemerintah harus hadir, mereka panggil pihak perusahaan dan bagaimana solusinya? Rakyat juga mau makan. Solusinya bisa sistem plasma, yang penting masyarakat ada lahan,” ujarnya dihadapan para petani, selasa (24/9/2019).

Selain itu Mantan Bupati Tanjungjabung Barat dua priode itu juga menerima kekeluhan dari petani, diantaranya hingga saat ini belum ada satupun dari pihak Pemprov yang menemui mereka.

Maka dari itu, Ketua HKTI tersebut langsung bergegas menjumpai pihak Pemerintah Provinsi Jambi untuk menyampaikan dari pada aspirasi dari masyarakat itu.

Namun sayangnya, pada kesempatan tersebut Usman Ermulan belum bisa menjumpai Gubernur Jambi secara langsung dikarenakan masih menjamu Kepala BNPB RI di rumah dinas.

Meski begitu, Usman Ermulan akhirnya disambut oleh Agus Sunaryo, Asisten II Pemprov Jambi pada bagian Perekonomian dan Pembangunan diruang kerjanya.

Pada kesempatan tersebut, Usman Ermulan kembali menyarankan kepada pemerintah Provinsi Jambi, terlebih lagi kepada pemerintah daerah dalam hal itu Bupati untuk segera menyikapi persoalan tersebut.

Karena menurut Usman persoalan tersebut bisa diatasi, asalkan pemerintah mau menjembatani dan memberikan solusi antara petani dan pihak perusahaan serta untuk duduk bersama.

“Kita kasian pak sama petani, konflik ini terus saja terjadi, kita menyarankan agar ada solusi. Menurut saya solusi itu bisa dengan sistem mitra, disamping itu warga kita bisa dimanfaatkan untuk bekerja disitu menjelang hasil panen bisa diambil,” ujarnya dihadapan asisten tersebut.

Kendati demikian kata Usman, petani yang diberikan lahan dengan sistem plasma tersebut adalah petani yang benar-benar menempati kawasan tersebut, hal itupun dia tidak inggin ada penumpang gelap.

Menanggapi hal tersebut, Agus Sunaryo, Asisten II Perekonomian dan Pembangunan mengucapkan terimaksih kepada Usman Ermulan yang telah menawarkan solusi tersebut.

Menurutnya, solusi dengan sistem inti plasma antara petani adalah merupakan sebuah solusi yang tepat untuk mengatasi konflik yang tiada ujung dengan pihak perusahaan.

“Asalkan lahan tersebut memang bukan dalam kawasan. Dan penerimanya memang benar ril sesuai dengan data kependudukannya, bukan pendatang yang selalu berpindah-pindah,” ujarnya menanggapi pernyataan ketua HKTI tersebut.

Dikawatirkannya, dalam persoalan tersebut ditunggangi oleh kelompok tertentu seperti peristiwa SMB (Serikat Mandiri Batanghari) yang menghebohkan oleh aksi anarkisnya hingga berujung ditangkap oleh Polda Jambi.

Memang diakuinya konflik lahan antara petani dan pihak perusahaan sudah bergulir sejak lama, tetapi dia melihat hutan yang diduduki oleh petani sebagiannya adalah hutan konsesi, karena menurutnya ranahnya adalah dinas kehutanan.

“Kalo masalah kemanusian tidak apa?seperti plasma. Kita sepakat reporma agraria, kita juga sayang kepada warga yang hanya memiliki lahan hanya 2 hektar, sedangkan perusahan begitu luas,” bebernya.

Setelah menyampaikan apa yang menjadi keingginan dari para petani itu, Usman Ermulan kembali menjumpai para petani yang tengah berkumpul dipelantaran kantor Gubernur Jambi.

Kepada para petani, Usman menegaskan untuk terus berjuang sesuai dengan ketentuan yang hukum yang berlaku di negeri ini, salah satunya tidak anarkis.

“Saya barusan ketemu dengan asisten II Pemerintah Provinsi Jambi, tadi saya minta agar persoalan ini segera diselesaikan. Salah satu solusi yang saya tawarkan tadi adalah bagaimana pihak perusahaan memberikan lahan kepada petani dengan sistem plasma,” ujarnya lagi.

Usman pun menyatakan sikap, bahwa dirinya selaku Ketua HKTI Jambi ikut berjuang bersama para petani untuk mencari keadilan, “kita sama-sama berjuang, jangan patah semangat. Semuanya ada solusi,” bebernya.

Sementara itu, Sarwadi, Ketua SPI Jambi mengaku sudah dua hari di kantor Gubernur Jambi bersama anggota petani lainnya  membuktikan bahwa tidak ada anarkis yang dilakukannya.

“Iya pak kita tetap pada aturan yang berlaku, kami buktikan sudah dua hari disini tidak ada terjadi anarkis,” tukasnya.

Selain itu, dengan adanya dukungan moril dari Usman Ermulan, Sarwadi bersama kelompok tani lainnya mengucapkan terimakasih, bahkan dia mendorong Usman Ermulan untuk maju di Pilgub tahun 2020 mendatang.

“Terimaksih kepada pak Usman, semoga perjuangan ini bisa berhasil,” tukasnya. (Budi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *