Sebagian Tim Fajar dan Hamas Merapat ke Nalim-Khafid

Merangin I Kabardaerah.com — Pilkada 2018 hanya tingal menghitung hari lagi menjelang hari H nya, dengan situasi yang begitu genting Tim no urut 1 (Fajar), dan tim nomor urut 2 (Hamas), sebagian telah berpaling ke Nomor urut 3 Nalim-Khafib.

Hal tersebut di lontarkan pada hari Selasa sore (17/4/2018), dikediaman H Ujang, atau yang di kenal FA, di Desa Karang Anyar Kecamatan, Pamenang Barat.

Seperti yang disampaikan oleh Kasim, selaku warga Desa Karang Anyar, siap untuk memenagkan Nalim-Khafid, dan tidak mengharap imbalan apa-apa murni ikhlas memperjuangkan nomor 3.

“Kami dari Desa Karang Anyar,  menyatakan sikap untuk mendukung Nalim-Khafid, saya tidak meminta apa-apa dan jika Nalim nanti terpilih baru kami akan datang ke bapak,” ujarnya.

Hal yang sama juga dilontarkan oleh
Aryo Abdulrahman. Menurutnya, kalau 2013 dulu diri nya mendukung Harkad, dan pada pilkada ini dirinya telah melakukan pertemuan dengan nomor urut 1(Fajar), setelah melakukan pertemuan dirinya mendapat atribut nomor urut 1, dan juga sekedar uang minyak.

“Saya menyampaikan kepada bapak, 2013 lalu saya mendukung Harkad, dan untuk pilkada sekarang saya telah melakukan pertemuan dengan Oji, pada pertemuan tersebut kami di berikan baju dan uang, tapi itu semu telah kami kembalikan, dan kami telah menyatakan sikap untuk mendukung Nalim-Khafid,” jelasnya.

Tidak mau kalah, hal yang serupa juga disampaikan oleh Jasmani, yang berasal dari Desa Pinang Merah.

Dirinya telah menyatakan sikap untuk menyatakan mendukung pasangan nomor urut 2 (Hamas), tapi setelah berjalan waktu kewaktu dirinya hanya mendapat janji-janji palsu (PHP), dan pada kesempatan ini dirinya beserta rekan-rekannya yang lain berpaling ke nomor urut 3.

“Saya dulu mendukung nomor 2, tapi setelah mendapat korban PHP saya tidak berkenang lagi untuk mendukung nomor 2, pada hari ini saya nyatakan sikap dengan tulus untuk mendukung nomor 3,” ujarnya.

Dan begitu pula yang disampaikan oleh
Edi Susanto, yang juga berasal dari Desa Pinang Merah, yang di tunjuk sebagai tim Sekrataris tim kemenagan nomor 2.

“Kenapa saya harus pergi, semuanya ada kendalanya, dan setelah kami telusuri untuk bertemu dengan Nalim-Khafid, maka orang kepercayaannya kami datangi, maka baru ini kami bisa bertemu dengan bapak, saat ini saya tulus untuk mendukung Nalim-khafid, untuk menjadi bupati, dulunya menyayakan sikap mendukung nomor urut 2, dan sekarang sudah berpaling untuk mendukung nomor urut 3,” terangnya.

Hal yang serupa juga di sampaikan oleh
Sutuyo, yang betasal dari Desa Sialang, Kecamatan Pamenang Induk.

Pada pilkada kali ini dirinya telah di kukuhkan sebagai tim penasehat di nomor urut 1 (Fajar), namun setelah di lantik dirinya tidak merasa nyaman dengan gelar yang diembannya, dan dengan keinginan hatinya dirinya berpaling ke nomor urut 3.

“Dulu saya telah di lantik sebagai tim Fajar sebagai tim Penasehat, saya merasa kurang mantap, dan saya berkeinginan untuk mendukung pak Nalim-Khafid, dan semoga hati saya ditetapkan untuk mendukung Nalim-Khafid,” harapnya.

Dan begitu pula yang disampaikan oleh
Jalal, yang juga berasal dari Pinang Merah.
2008 dulu Jalal mendukung Nalim, dan pada 2013 Jalal berpaling ke Harkad, dan baru-baru ini dirinya telah di retkrut oleh tim nomor urut 1 (Fajar), yang di angkat sebagai Kordes, dirinya merasa kecewa setelah di lantik sebagai kordes dirinya tidak diperhatikan lagi oleh Oje, dirinya merasa bingung mau berbuat apa, dalam kebingungannya dirinya mengambil sikap untuk berpindah hati ke nomor urut 3.

“2008 dulu saya mendukung pak Nalim, dan pada 2013, yang lalu, saya hantarkan Harkad, dan baru ini kami telah di retkrut oleh Fajar, di Fajar saya adalah sebagai Kordes, dan telah diadakan pelantikan, tapi setelah di lantik kami dibiarkan saja kami bingung mau berbuat apa, dan sekarang mau tidak mau saya menyatakan mendukung Nalim-Khafid, yang saya anggap pasangan yang sangat pas, dikarenakan, Nalim-Khafid sudah teruji kepemimpinannya,” jelasnya.

Nalim dalam kesenpatan tersebut merasa terharu. “Atas pernyataan sikap yang telah di katakan dengan tegas dan lantang yang langsung terdengar di kuping kami, ini adalah sebagai anugrah dari allah dengan pertemuan ini, dan kami berdua (Nalim-Khafid) mengucapkan banyak terima kasih kepada yang baru bergabung dengan kami,” ujar Nalim. (helmi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *